Jakarta, CoreNews.id – Sinopsis dari Agak Laen mengisahkan empat sekawan yakni Oki (Oki Rengga), Jegel (Indra Jegel), Bene (Bene Dion Rajagukguk), dan Boris (Boris Bokir) yang mencari penghasilan dengan cara mengelola rumah hantu untuk mencapai tujuan mereka. Suatu hari, mereka terlibat kasus kematian dan hilangnya politisi yang masuk ke rumah hantu milik mereka. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho.

Dengan latar belakang pasar malam dan berbagai macam jenis hantu dari Indonesia, film ini sepertinya akan memberikan pengalaman menonton yang seru dan menghibur. Terutama dengan karakter-karakternya yang unik dan mungkin juga menyuguhkan beberapa momen lucu di antara ketegangan dalam ceritanya.
Rumah hantu tersebut awalnya tidak berhasil memicu ketakutan para pengunjungnya. Bahkan, para hantu di dalamnya juga gagal membuat para pengunjung terkejut atau ketakutan. Situasi ini membuat pihak pengelola wahana berusaha keras untuk meningkatkan keseraman rumah hantunya.
Hingga suatu waktu berhasil, kejadian menggemparkan para petugas wahana rumah hantu. Terungkap salah satu pengunjung mengalami serangan jantung dan meninggal dunia karena terlalu terkejut. Para hantu yang bertugas pada saat itu menjadi panik dan berusaha menguburkan mayat pengunjung tersebut. Setelah kejadian itu, wahana rumah hantu menjadi viral karena banyak pengunjung yang mengklaim mengalami pengalaman mistis saat mengunjunginya.
Hal ini membuat mereka mendapatkan banyak keuntungan karena lonjakan pengunjung yang datang. Namun, tanpa disangka, ternyata mayat yang mereka kuburkan ialah seseorang yang penting. Berita mengenai hilangnya orang tersebut menyebabkan kehebohan di masyarakat. Akibatnya, pihak kepolisian turun tangan untuk menyselidiki kasus tersebut. Keempat petugas rumah hantu dihantui oleh rasa bersalah dan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada malam kejadian tersebut. Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kematian orang tersebut?
Film Agak Laen resmi tembus lebih dari 6 juta penonton di hari ke-18 penayangan. Angka fantastis itu membuatnya menjadi film terlaris kelima sepanjang masa dan film dengan naskah orisional terlaris di Indonesia.