CoreNews.id, Jakarta – Badan pangan PBB mengatakan bahwa konvoi truk bantuannya telah ditolak oleh pasukan Israel di sebuah pos pemeriksaan di Gaza utara. Setelah itu, truk-truk bantuan itu dijarah oleh “orang-orang yang putus asa”.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/3/2024), Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada Selasa (5/3) waktu setempat, bahwa konvoi 14 truk bantuan makanan sempat menunggu di pos pemeriksaan Wadi Gaza, di bagian tenggara Gaza, selama tiga jam sebelum ditolak oleh tentara-tentara Israel.
Ini adalah upaya konvoi pertama sejak badan tersebut menghentikan pengiriman ke utara Gaza pada tanggal 20 Februari, setelah konvoi truknya menghadapi tembakan dan penjarahan.
Saat itu, badan pangan PBB tersebut menggambarkan situasi di Gaza utara sebagai “kekacauan dan kekerasan akibat hilangnya ketertiban sipil”.
Dalam insiden pada hari Selasa tersebut, setelah truk-truk bantuan dialihkan rutenya, mereka dihentikan oleh “sekelompok besar orang yang putus asa yang menjarah makanan”, membawa sekitar 200 ton makanan, kata WFP dalam sebuah pernyataan.
Badan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menjajaki segala cara untuk membawa makanan ke Gaza utara. Namun, jalan raya adalah satu-satunya cara untuk mengangkut makanan dalam jumlah besar yang diperlukan untuk mencegah kelaparan.
“Kami memerlukan titik masuk ke Gaza utara yang memungkinkan kami mengirimkan cukup makanan untuk setengah juta orang yang sangat membutuhkan,” kata wakil direktur eksekutif WFP, Carl Skau.
Skau mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pekan lalu, bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara jika kondisinya tidak berubah.