Jakarta, CoreNews.id – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menjelaskan kenaikan signifikan harga tiket Timnas Indonesia yang menuai kritik. Melambungnya harga tiket dinilai konsekuensi dari perkembangan oke Timnas Indone.
“Ini memang berat banget untuk membuat harga seperti sekarang. Kenapa? Timnas semakin kuat, pendanaan semakin besar. Contoh kemarin jika tak lolos putaran kedua Piala Asia U-23, maka cukup sampai di sana,” ungkap Arya di forum wartawan.
“Kemudian kita lolos 8 besar, itu kan butuh pendanaan untuk menginap. Lalu masuk semifinal, tambah lagi akomodasi-hotel, lalu ke perebutan 3-4, tambah lagi lagi pendanaannya, karena butuh pendanaan naik pesawat,” imbuhnya.
PSSI kini juga, lanjut Arya, harus mencari dana tambahan untuk pembiayaan Timnas Indonesia. Garuda berpeluang lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
“Kemudian di (kualifikasi) Piala Dunia kita semua berharap masuk putaran ketiga, itu sudah ditunggu 10 laga yang akan dilaksanakan. Itu butuh pendanaan, ketika away naik pesawat lagi dsb,” lanjutnya.
“Timnas semakin kuat, pendanaan yang dibutuhkan juga semakin kuat. Kami tidak tidak cari untung, ini untuk pendanaan timnas. Ada memang hak siar, tapi tidak cukup. Maka salah satunya dari tiket, meski dibanding dengan yang lain masih kecil juga,” bebernya.
“Konsekuensi timnas makin kuat maka dana makin besar. Mohon maaf banget ini terpaksa dilakukan hanya agar timnas bisa bertanding tanpa memikirkan uang, hanya fokus bertanding,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Harga tiket termurah Timnas Indonesia untuk dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Irak dan Filipina naik lebih dari dua kali lipat. Jika sebelumnya tiket termurah Rp 100 ribu (pre-sale Rp 80 ribu), kini melambung menjadi Rp 250 ribu.