Jakarta, CoreNews.id — Pemerintah China mendesak Uni Eropa menghentikan penyelidikan antisubsidi terhadap impor kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) dari China. Penyelidikan tersebut dicatat diluncurkan pada Oktober 2023 setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada September 2023 menuding bahwa kendaraan listrik China yang diimpor akan membanjiri Eropa dan mendistorsi pasar otomotif.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (30/5/2024). Menurut Mao Ning kembali, sifat penyelidikan yang ada adalah bentuk proteksionisme. Ada banyak praktik dalam penyelidikan yang tidak dapat dibenarkan dan tidak konsisten dengan peraturan.
Pada saat ini, Uni Eropa dicatat telah berencana akan mengenakan tarif impor terhadap kendaraan listrik China namun penerapan tersebut ditunda setelah pemilihan Parlemen Eropa pada 9 Juni 2024. Tarif sementara yang awalnya akan diumumkan pada 5 Juni 2024 akan menjadi kejutan besar yang mewakili biaya baru hingga miliaran dolar bagi produsen mobil listrik China namun ditunda terkait pemilihan Parlemen Eropa pada 6-9 Juni 2024. Penerapan tarif itu merupakan hasil dari investigasi resmi diluncurkan pada 4 Oktober 2023 dan dapat memakan waktu hingga 13 bulan.*