Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Saat Berusia 40 Tahun, Jaga Tekanan Darah dan Hidup Sehat  

by Teguh Imam Suyudi
16 Juni 2024 | 09:00
in Gaya Hidup
Ilustrasi Cek Tekanan Darah

Ilustrasi Cek Tekanan Darah (Gambar: Eka Hospital)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Hipertensi disebut sebagai salah satu penyakit silent killer karena sering tidak menunjukkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi dan menyebabkan kematian. Untuk itu, sebaiknya masyarakat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bahaya hipertensi, cara mencegah, dan mengelolanya jika sudah terkena penyakit ini.

Usia kita akan semakin menua. Jika sudah masuk usia 40 tahun dan saat diperiksa, tekanan darah secara berulang mencapai lebih atau sama dengan 140/90 maka perlu mendapat penanganan tepat karena kondisi ini merupakan tanda tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Jika saat ini usia Anda sudah memasuki 40 tahun, jangan remehkan tekanan darah karena kebanyakan dari penderitanya mengalami hipertensi saat menginjak usia paruh baya (mulai dari 40 tahun) meskipun saat ini usia milenial termasuk rentan terkena hipertensi.  

Ancaman hipertensi semakin terasa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Riset Kesehatan Dasar (2018) menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%, dengan orang-orang berusia 25- 44 tahun dan mereka yang tinggal di perkotaan memiliki risiko lebih tinggi.  

Menurut Medical Underwriter Sequis dr. Debora Aloina Ita Tarigan, penyebab utama naiknya tren hipertensi adalah praktik gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, sering mengonsumsi junk food, kurang bergerak, kebiasaan merokok dan menggunakan vape, konsumsi alkohol berlebihan, jam tidur tidak teratur, dan stres. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat merusak kesehatan dan jika terus dilakukan, risiko terkena hipertensi juga semakin tinggi

Faktor lain yang juga dapat memicu hipertensi adalah konsumsi obat penghilang rasa nyeri, pil kontrasepsi, obat penurun berat badan yang populer di kalangan milenial, dan zat-zat stimulan seperti nikotin, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, faktor genetik dan penuaan juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap hipertensi.

READ  Lagu yang Berjudul Pakai Kata “Januari”

“Jika sudah terkena hipertensi harus dikelola sebelum terjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Cegah komplikasi dengan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan anjuran sesuai kondisi riwayat kesehatan. Kepatuhan menjalankan pengobatan dengan konsumsi obat hipertensi sesuai dosis dan jadwal serta melakukan pemeriksaan secara berkala menjadi kunci untuk mengendalikan tekanan darah pada tingkat yang lebih baik. Jika tidak diobati dan dikelola, hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal serta masalah kesehatan serius lainnya,” jelas dr. Debora.

Hipertensi cenderung tidak dapat sembuh, tetapi dapat dikontrol dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dari dokter. Konsisten dan disiplin mengonsumsi obat sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. 

“Jika Anda merasa baik-baik saja tidak ada salahnya memeriksakan diri dahulu. Jika hasil pemeriksaan berulang menunjukkan tekanan darah tinggi tidak menurun maka lakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapat pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Inisiatif memeriksa tekanan darah sangat baik dilakukan karena hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala awal atau disebut dengan silent killer,“ tutur dr. Debora.

Pencegahan menjadi kunci untuk menekan naiknya prevalensi hipertensi. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat, seperti olahraga rutin, tidur cukup, pola makan dengan diet yang sehat serta mengurangi asupan garam dan MSG, berhenti merokok dan vape, menghindari minuman beralkohol, serta rutin memeriksakan tekanan darah.

Cegah hipertensi dengan mengontrol berat badan, ubah gaya hidup, dan miliki asuransi kesehatan saat usia masih muda sedangkan jika sudah terdiagnosa hipertensi maka prioritaskan untuk memantau kondisi kesehatan dengan rutin kontrol tekanan darah dan perbaiki pola hidup. Dengan melakukan pencegahan dan patuh pada pengobatan berarti kita ikut mendukung mengendalikan jumlah kasus hipertensi.

READ  Tahun 2024 Segera Tiba, Begini Cara Buat Resolusi     

Mengapa penting memiliki asuransi kesehatan? Sebab dengan memiliki asuransi kesehatan ada jaminan bagi Tertanggung sehingga bisa mendapatkan perlindungan berupa penggantian biaya perawatan di rumah sakit, penggantian biaya obat hingga biaya pembedahan sesuai perjanjian polis. Apalagi, penyakit dan kematian adalah risiko yang tidak terduga dan tidak bisa dihindari.

Tags: HipertensiSequis LifeTekanan Darah
Previous Post

Puncak Haji, Hari Ini Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah

Next Post

5 Cara Mudah Berkurban secara Online

Next Post
BAZNAS

5 Cara Mudah Berkurban secara Online

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
jika remot TV tidak bisa ganti channel

Penyebab Remote TV Tidak Bisa Pindah Channel

29 Agustus 2023 | 14:24
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
Ilustrasi kawasan pariwisata di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

10 Destinasi Wisata Lebak Banten

6 Februari 2025 | 12:57
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved