Jakarta, CoreNews.id — Prabowo belum menentukan target untuk tingkat rasio utang hingga 50 persen secara resmi. Karena itu rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksi tak akan naik signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Hal ini disampaikan Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Thomas Djiwandono kepada Reuters, dikutip Rabu (19/6/2024). Menurutnya, pembahasan soal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pertama Prabowo – Gibran akan fokus pada upaya mengerek pendapatan dan peninjauan belanja. Hal ini untuk mengakomodir program-program yang dijanjikan, seperti program makan bergizi gratis.
Hingga saat ini, rasio utang pemerintah terhadap PDB per Maret 2024 berada di level 38,75 persen dengan jumlah Rp 8.253 triliun yang dominan di Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 7.278,03 triliun. Sementara, Bank Indonesia mencatat rasio Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 29,3 persen dari 29,8 persen pada kuartal sebelumnya.*