CoreNews.id, Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, mengaku tidak akan bisa mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta jika Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menarik dukungan terhadap Anies. Saat ini PKS sedang intens membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM.
PKB tidak bisa mengusung Anies tanpa PKS, karena tidak memiliki kursi yang cukup di DPRD Jakarta. Sedangkan PKS adalah pemenang pemilu di Jakarta.
“Jadi kalau PKS tidak ke Anies otomatis ya PKB enggak bisa, karena PKS kan pemenang kan. PKB kursinya 10 kurang banyak,” ujar Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi DPP PKB, Ahmad Iman Syukri, di Jakarta Pusat, Senin, 12 Agustus 2024.
Iman mengatakan PKB masih berkomunikasi dengan PDIP untuk menghadapi kontestasi Pilkada Jakarta. Namun ia mengakui bahwa hubungan PDIP dan PKB lebih kuat untuk Pilgub di Jawa Timur yang kemungkinan akan selesai pada sepekan ini.
“Ya ini lagi diobrolin masing-masing, karena belum final pokoknya tunggu seminggulah pasti ada keputusan finalnya,” ujar dia.
Diketahui, Partai Keadilan Sejahtera telah memberikan tenggat waktu selama 40 hari untuk Anies Baswedan mencari koalisi yang bisa mengusung pasangan Anies Baswedan – Sohibul Iman (AMAN) di Pilgub Jakarta. Namun, tenggat waktu itu sudah habis saat ini.
PKS berpeluang untuk meninggalkan Anies yang hanya diminta untuk memastikan pasangan AMAN berlayar. PKS hanya butuh 4 kursi lagi untuk mencalonkan di Pilgub Jakarta.
“Sebagai partai pemenang di Jakarta, DPP PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus ikut dalam kontestasi pilkada Jakarta baik sebagai cagub atau cawagub. Prioritas kami saat ini adalah memastikan pasangan AMAN berlayar, dan kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut,” ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Kamis 8 Agustus 2024.