Jakarta, CoreNews.id – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas menolak persyaratan baru yang ditetapkan oleh Israel untuk mengakhiri gencatan senjata di Jalur Gaza.
Perundingan gencatan senjata itu berlangsung di ibu kota Mesir, Kairo, pada hari Minggu, 25/8/2024). Kedua delegasi Israel dan Hamas pergi tanpa mencapai kesepakatan.
Delegasi Israel dilaporkan telah mengusulkan untuk mengerahkan kembali pasukannya di dalam Jalur tersebut, sambil mempertahankan kehadiran permanen di 12 titik penempatan, sebagian besar di antaranya di utara Jalur tersebut, selain poros Netzarim.
Sementara Hamas mengatakan Israel harus menarik pasukannya dari Koridor dan mengajukan persyaratan baru lainnya, termasuk penyaringan warga Palestina yang mengungsi saat mereka kembali ke wilayah utara, yang lebih padat penduduknya saat gencatan senjata dimulai.
“Kami tidak akan menerima diskusi tentang penarikan kembali dari apa yang telah kami sepakati pada 2 Juli atau persyaratan baru,” kata seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan kepada TV Al-Aqsa.