Jakarta, CoreNews.id – Donald Trump berhasil memenangkan pemilihan umum Amerika Serikat dan kembali terpilih sebagai Presiden ke-47 AS.
Kemenangannya ini tak lepas dari dukungan signifikan komunitas Muslim Amerika yang diakuinya dalam pidato kemenangan.
Trump mengucapkan terima kasih kepada berbagai kelompok yang mendukungnya, termasuk Muslim Amerika, seraya menyebut mereka datang dari berbagai latar belakang untuk memilihnya.
“Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semuanya,” ungkap Trump dilansir CNN, Kamis (7/11/2024)
Menyusul kemenangan Trump, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) memberikan tanggapan melalui Direktur Eksekutif Nasionalnya, Nihad Awad. Dalam pernyataannya, Awad menyoroti harapan besar yang disematkan pada Trump untuk memenuhi janji kampanyenya, termasuk janji untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Gaza.
Ia mengkritik kebijakan-kebijakan AS di bawah kepemimpinan presiden terdahulu yang menimbulkan dampak buruk bagi dunia Muslim, termasuk kebijakan luar negeri George Bush dan Dick Cheney.
“Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri,” beber Awad.
Awad menekankan agar Trump sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi warga Muslim Amerika. Ia berharap kebijakan luar negeri AS di bawah Trump akan lebih mengutamakan perdamaian global dan menjaga keadilan di wilayah-wilayah yang sedang berkonflik, termasuk Gaza.
“Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump,” tegasnya.