Jakarta, CoreNews.id — Partai Kekuatan Rakyat (PPP) memboikot pemungutan suara pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol usai memberlakukan darurat militer pekan ini. Karena itu dilansir dari Reuters (7/12/2024), Parlemen Korea Selatan yang dikuasai oleh oposisi utama Partai Demokrat, gagal memakzulkan Presiden karena tidak cukup banyak anggota parlemen yang berpartisipasi.
Setelah pemungutan suara, pemimpin PPP Han Dong-hoon mengatakan bahwa partai telah memutuskan bahwa Yoon akan mengundurkan diri. “Deklarasi darurat militer merupakan pelanggaran hukum yang jelas dan serius,” kata Han kepada para wartawan. Sayangnya belum ada komentar dari Yoon mengenai komentar Han.
Pada Sabtu kemarin, Yoon berpidato di hadapan rakyat Korsel untuk meminta maaf atas langkah memberlakukan darurat militer. Yoon lemudian mengatakan bahwa ia akan menyerahkan nasibnya ke tangan PPP, yang kemudian hal tersebut dikatakan oleh Han sebagai janji untuk meninggalkan jabatannya lebih awal.*