CoreNews.id, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan sejumlah pelatihan aneka keterampilan kepada mantan penghuni kolong jembatan dan kolong tol. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan kepada warga tersebut.
“Yang intinya adalah meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka agar mampu untuk mencari penghidupan nafkah yang lebih baik lagi. Sehingga pada saatnya nanti bulan ketujuh pada saat membayar, bayarnya juga tidak terlalu mahal,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Teguh menegaskan, warga yang direlokasi ke Rusun hanya yang memiliki KTP dan tak perlu membayar sewa selama enam bulan. Namun pada bulan ketujuh, mereka harus membayar sewa yakni sekitar Rp350 ribu hingga Rp550 ribu per bulan.
“(Penghuni kolong tol dan jembatan) yang ada di Rusun memang kami berikan subsidi selama enam bulan tidak membayar. Kemudian, bahkan ada juga sembako,” ucap Teguh.
Pemprov DKI telah memindahkan sebanyak 274 kepala keluarga (KK) dari target 1.060 KK yang tinggal di kolong tol dan jembatan. Para kepala keluarga ini sebelumnya tinggal antara lain kawasan Bassura, Jakarta Timur dan kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
“Kami memindahkan mereka ke Rusun di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Kami (Pemprov DKI Jakarta) akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, untuk menjadikan kolong tol dan jembatan sebagai ruang terbuka hijau,” ujar Teguh.