CoreNews.id, Jakarta – Pemerintah menetapkan jadwal pembelajaran selama bulan Ramadan 2025 dengan sistem menyeimbangkan kegiatan siswa di rumah dan sekolah. Kebijakan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Bersama (SEB) tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Simak rincian jadwal belajar siswa selama Ramadan 2025 sesuai SEB Pembelajaran di Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi. SEB ini ditandatangani Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Mendagri Muhammad Tito Karnavian, Menag Nasaruddin Umar.
Surat ini berisikan panduan kepada sekolah, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan terkait kegiatan pembelajaran selama bulan Ramadan. Dalam SEB tersebut, pemerintah juga mengatur kegiatan rohani bagi siswa non-Muslim agar sesuai agama masing-masing dan memperhatikan kebutuhan spiritual.
Mereka dianjurkan mengikuti bimbingan spiritual yang memperkuat keimanan dan mendukung perkembangan sesuai keyakinan masing-masing. Jadwal ini disusun untuk menyeimbangkan waktu belajar dengan kegiatan ibadah selama bulan Ramadan.
Berikut adalah jadwal pembelajaran siswa selama Ramadan yang mencakup kegiatan di rumah dan sekolah:
A. Jadwal Belajar Siswa di Rumah
Di awal Ramadan, siswa belajar mandiri di rumah, diberikan tugas sekolah, dan didampingi orang tua. Jadwal belajar di rumah adalah sebagai berikut:- Kamis, 27 Februari 2025- Jumat, 28 Februari 2025- Sabtu, 1 Maret 2025 (libur akhir pekan)- Minggu, 2 Maret 2025 (libur akhir pekan)- Senin, 3 Maret 2025- Selasa, 4 Maret 2025- Rabu, 5 Maret 2025
B. Jadwal Belajar Siswa di Sekolah
Setelah belajar di rumah, siswa kembali ke sekolah pada 6-25 Maret 2025 untuk kegiatan pembelajaran dan program keagamaan. Berikut jadwal belajar di sekolah:
– Kamis, 6 Maret 2025- Jumat, 7 Maret 2025- Sabtu, 8 Maret 2025 (libur akhir pekan)- Minggu, 9 Maret 2025 (libur akhir pekan)- Senin, 10 Maret 2025 hingga Selasa, 25 Maret 2025 (dengan libur setiap akhir pekan).
Selain akademik, kegiatan Ramadan diharapkan dapat meningkatkan nilai-nilai spiritualitas siswa melalui berbagai program keagamaan. Program seperti tadarus Al-Quran, pesantren kilat, dan kajian keislaman menjadi bagian dari kegiatan sekolah.
Melalui kebijakan ini, pemerintah menekankan pentingnya keseimbangan antara pendidikan formal dan pengembangan moral siswa selama Ramadan. Dengan jadwal fleksibel, siswa dapat belajar sambil memperdalam nilai agama dan karakter, baik di rumah maupun sekolah.