Jakarta, CoreNews.id — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan jika AS akan mengambil alih Jalur Gaza. AS akan melakukan pekerjaan di sana. AS juga akan memiliki dan tanggung jawab untuk membongkar semua bom yang belum meledak dan senjata berbahaya lainnya di lokasi tersebut.
Pernyataan kontroversial tersebut, disampaikan Donald Trump dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (4/2/2025). Trump meyakini bahwa kehadiran AS di Jalur Gaza akan membawa perubahan dan stabilitas di kawasan. Ia juga berjanji akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan yang akan sangat bermanfaat bagi Timur Tengah.
Namun demikian Trump tidak menjelaskan tentang bagaimana dan di bawah wewenang apa AS dapat mengambil alih dan menduduki Gaza. Langkah Trump ini jika dilakukan akan sangat bertentangan dengan kebijakan lama di Washington, yang meyakini bahwa Gaza akan menjadi bagian dari negara Palestina.*