Jakarta, CoreNews.id – Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 diprediksi akan jatuh pada tanggal yang sama antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Jumat (21/3/2025).
Abu Rokhmad menjelaskan, kemungkinan besar Idul Fitri 2025 akan serentak antara pemerintah dan Muhammadiyah. Prediksi ini berdasarkan perhitungan hisab, yaitu metode astronomis untuk menentukan posisi bulan dan awal bulan dalam kalender Hijriah.
Kapan Tanggal Lebaran 2025?
Idul Fitri 2025 diperkirakan akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Abu Rokhmad mengungkapkan, umat Islam di Indonesia akan menyelesaikan puasa Ramadhan selama 30 hari, mulai Sabtu, 1 Maret 2025, karena hilal pada tanggal 29 tidak terlihat. “Jika hilal tidak terlihat pada tanggal 29, maka Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari,” ujar Abu Rokhmad, dikutip dari pemberitaan sejumlah media nasional, 24/03/2025.
Dengan demikian, umat Islam di Indonesia diperkirakan akan merayakan Lebaran 2025 pada Senin, 31 Maret 2025. Abu Rokhmad menambahkan, meskipun prediksi sudah keluar, Kemenag tetap akan menggelar Sidang Isbat untuk memastikan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah.
Sidang Isbat Lebaran 2025: Penentuan 1 Syawal
Kemenag akan mengadakan Sidang Isbat pada Sabtu, 29 Maret 2025, untuk menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah. Sidang ini akan berlangsung di kantor pusat Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta. “Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Ramadhan untuk menetapkan awal Syawal,” kata Abu Rokhmad, seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenag.
Proses Sidang Isbat Lebaran 2025
Sidang Isbat akan dimulai dengan seminar tentang posisi hilal pada pukul 16.30 WIB, sebelum dilanjutkan dengan sidang tertutup pada pukul 18.45 WIB. Sidang ini akan melibatkan berbagai pihak, seperti duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan ormas Islam. Selain itu, Kemenag juga mengundang LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya untuk mendukung proses verifikasi data astronomi.
Posisi Hilal: Data Astronomi dan Verifikasi
Abu Rokhmad juga menjelaskan bahwa konjungsi atau ijtimak berdasarkan hisab terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57.58 WIB. Posisi hilal diperkirakan berada antara -3 di Papua dan -1 di Aceh saat Matahari terbenam. Data astronomi ini akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat untuk memastikan kesesuaian dengan pengamatan langsung.
Penentuan awal Syawal 1446 Hijriah dilakukan dengan menggunakan kombinasi metode hisab dan rukyat, yang sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2024. Fatwa ini mengatur bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kemenag dan berlaku secara nasional.
Dengan demikian, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat merayakan Idul Fitri pada tanggal yang sama, baik yang mengikuti perhitungan pemerintah maupun Muhammadiyah.