Jakarta, CoreNews.id — Lebih dari dua puluh perwakilan dari jaringan nasional Neta yang terdiri dari lebih dari 300 diler resmi berkumpul di gerbang pabrik untuk menyuarakan keluhan mereka. Protes tersebut menyoroti memburuknya situasi keuangan di salah satu perusahaan rintisan kendaraan listrik Cina Neta Auto (Hozon New Energy Automobile) yang dulunya menjanjikan.
Dilansir dari Carnewschina.com, (14/4/2025), para diler mengklaim bahwa mereka telah melanjutkan operasi normal, membayar gaji dan tunjangan karyawan, mempertahankan pembayaran pajak, dan menghindari publisitas negatif sambil menunggu Neta memenuhi janjinya. Para diler juga mengklaim beberapa telah membayar ratusan juta yuan di muka untuk kendaraan yang tidak pernah dikirim. Beberapa diler yang mengambil pinjaman untuk membeli inventaris kini menghadapi tindakan hukum dari bank dan pelanggan.
Perwakilan diler kemudian menyampaikan tiga tuntutan khusus. Pertama, kompensasi atas kerugian operasional dari September 2024 hingga saat ini ditambah pembayaran di muka untuk biaya operasional dari Mei hingga Juli 2025. Kedua, pembayaran segera paling lambat tanggal 11 Mei atas semua potongan harga dan subsidi yang belum dibayarkan untuk kendaraan prabayar tetapi belum terkirim. Ketiga, pemulihan segera sistem layanan purnajual untuk mendukung sekitar 400 ribu pelanggan Neta yang sudah ada.
Sayangnya perusahaan Neta Auto yang telah mengalami kesulitan keuangan sejak akhir tahun 2024, dengan banyak laporan tentang PHK dan pemotongan gaji, belum menanggapi tuntutan tersebut.*