Jakarta, CoreNews.id – Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang pria, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Meski sering kali berkembang secara perlahan, kanker ini bisa menjadi berbahaya jika tidak dideteksi dan ditangani sejak dini.
Apa Itu Kanker Prostat?
Kanker prostat terjadi ketika sel-sel di kelenjar prostat tumbuh secara tidak normal. Kelenjar prostat adalah bagian dari sistem reproduksi pria yang berfungsi menghasilkan cairan semen. Letaknya berada tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kemih (uretra).
Sebagian besar kasus kanker prostat ditemukan dalam tahap awal melalui pemeriksaan rutin. Jika terdeteksi sejak dini, peluang kesembuhan sangat tinggi. Namun, bila kanker sudah menyebar ke jaringan lain (metastasis), pengobatan akan menjadi lebih kompleks dan peluang sembuh menurun.
Gejala Kanker Prostat yang Harus Diwaspadai
Pada tahap awal, kanker prostat biasanya tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa tanda berikut bisa menjadi peringatan dini:
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine
- Darah dalam urine atau air mani
- Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil
- Disfungsi ereksi
Jika kanker telah menyebar, gejala bisa bertambah berat, seperti:
- Nyeri di punggung, tulang, atau pinggul
- Kelelahan ekstrem
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Lemah atau mati rasa pada kaki atau tangan
- Kebocoran urine yang tidak disengaja
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Prostat
Belum ada penyebab pasti kanker prostat yang diketahui, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi oleh para ahli:
1. Usia
Semakin bertambah usia, risiko kanker prostat meningkat, terutama setelah usia 50 tahun.
2. Ras dan Etnis
Pria kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker prostat yang agresif dibandingkan ras lain.
3. Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga yang pernah mengidap kanker prostat, risiko Anda meningkat, terutama jika orang tua atau saudara kandung juga mengalaminya.
4. Mutasi Genetik
Gen BRCA1 dan BRCA2 yang sering dikaitkan dengan kanker payudara juga bisa meningkatkan risiko kanker prostat.
5. Obesitas
Pria dengan berat badan berlebih lebih berisiko terkena kanker prostat yang lebih agresif dan berpotensi kambuh setelah pengobatan.
6. Merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya memperburuk kondisi kanker prostat, tetapi juga meningkatkan kemungkinan kambuhnya penyakit ini setelah terapi.
Pencegahan dan Deteksi Dini
Meskipun tidak semua faktor risiko dapat dikendalikan, Anda tetap bisa menurunkan risiko kanker prostat dengan:
- Menjaga pola makan sehat
- Berolahraga secara rutin
- Menghindari rokok dan alkohol
- Menjaga berat badan ideal
- Rutin melakukan pemeriksaan prostat, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker