Jakarta, CoreNews.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar CEO Talk 2025, forum strategis tahunan yang mempertemukan para pemimpin industri, akademisi, dan pakar teknologi dari dalam dan luar negeri.
Ketua Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS sekaligus penggagas acara, Arman Hakim Nasution, menyoroti pentingnya transformasi konsep keuangan dan kolaborasi antarlembaga untuk mendorong kemajuan sektor publik, khususnya BUMD.
“Topik yang tidak kalah menarik adalah tentang bagaimana mentransformasikan konsep Danantara sebagai financial engineering di sektor BUMD. Kita melihat bahwa konsep Danantara itu ada di level pusat. Nah sekarang bagaimana kalau konsep itu kita transformasi?” ungkap Arman di Grand Mercure Mirama Hotel Surabaya, Kamis (19/6/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa ITS telah meluncurkan BUMD Transformation Center (BTC) sebagai inisiatif pendukung transformasi daerah.
“Kebetulan kami juga dua bulan yang lalu, di acara BUMD Award 2025 di Raffles Hotel Kuningan, Jakarta, itu juga meluncurkan BUMD Transformation Center atau disingkat BTC. Kita berterima kasih kepada Pak Muhammad Lutfi sebagai owner dari TOP BUMD Award,” lanjutnya.
Salah satu sorotan utama dari CEO Talk 2025 adalah penandatanganan nota kesepahaman antara ITS dan penyelenggara TOP BUMD Awards. Kolaborasi ini bertujuan mengintegrasikan data dan informasi kinerja BUMD se-Indonesia guna memperkuat sinergi lintas sektor.
Penandatanganan Letter of Agreement (LoA) dilakukan oleh Ketua Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik ITS, Arman Hakim Nasution dan Muhammad Lutfi Handayani selaku penggagas TOP BUMD Awards seklaigus Direktur Utama PT Madani Solusi Internasional.

Tak hanya itu, acara ini juga menghadirkan berbagai pakar blockchain dan Web 3.0 dari mancanegara, seperti Philip Tan dari Best Bullion Holding (Hong Kong), Michael Lee dari AQBR Holding (Korea Selatan), serta pelaku industri dalam negeri seperti Happy Music dan PT Nusantara Kreatif House.
Selain itu, Wakil Rektor IV ITS, Agus Muhammad Hatta, juga menyampaikan pandangan penting tentang peran forum seperti CEO Talk di tengah cepatnya perubahan dunia.
“Hari ini kita hidup di masa di mana paling tidak ada tiga hal yang menandai: percepatan teknologi, dinamika global, dan pentingnya kepemimpinan,” ujarnya.
Ia pun menutup sambutannya dengan refleksi tentang pentingnya budaya kolaborasi, yang dianalogikan lewat olahraga tim.
“Permainan sepak bola itu bukan permainan individu, tapi permainan tim. Budaya kerjasama negeri ini patut dikembangkan, patut diperjuangkan,” pungkas Agus.