Jakarta, CoreNews.id – Menjelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dinamika internal memanas. Seluruh pengurus DPC se-Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan menarik dukungan terhadap Plt. Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan menolak pencalonannya kembali.
Dalam pernyataan resminya, DPW PPP Kepri juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap hasil Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) yang digelar Mei 2025 di Batam.
“Kami menolak SK DPP Nomor 1693/SK/DPP/W/VI/2025 yang dinilai tidak mencerminkan aspirasi DPC se-Kepri dan menandakan pengabaian prinsip kolegialitas partai,” ujar Wakil Ketua DPW PPP Kepri, Andi Purnama, di Tanjungpinang, Minggu (22/6/2025).
Andi mengungkapkan bahwa pelaksanaan Muswilub cacat prosedur karena tidak melalui rapat pengurus harian dan dinilai tidak kolektif-kolegial. “Seolah partai ini milik segelintir orang,” tambahnya.
Bendahara DPW PPP Kepri, Effy Yusuf, juga menyebut penunjukan pengurus baru dilakukan sepihak tanpa konfirmasi. “SK itu seperti main comot nama orang, tanpa dikomunikasikan. Tidak elok.”
Ketua DPC PPP Lingga, Saparudin, bersama Ketua DPC Natuna dan Bintan, menyayangkan keputusan DPP yang menolak usulan mayoritas formatur untuk mengangkat Gaffaruddin Ibrahim sebagai Ketua DPW PPP Kepri.
“Kami 100 persen DPC se-Kepri sepakat usulkan Pak Gaffaruddin. Tapi, malah disahkan nama lain tanpa alasan jelas,” kata Firdaus, Ketua DPC PPP Bintan.
Para pengurus DPC se-Kepri memberi waktu tujuh hari kepada DPP PPP untuk merespons pernyataan mereka sebelum menempuh jalur hukum administratif sesuai aturan partai.