Jakarta, CoreNews.id – PDIP merespons penetapan Hari Kebudayaan Nasional (HKN) yang jatuh pada 17 Oktober, bertepatan dengan ulang tahun Presiden Prabowo Subianto. Sejumlah kader partai menilai hal ini sebagai kebetulan semata dan tidak perlu dibesar-besarkan.
“Bahwa Hari Kebudayaan Nasional itu bertepatan dengan hari lahir Bapak Presiden ya kebetulan saja. Tidak perlu tendensius, tidak perlu melebih-lebihkan,” ujar Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Senin (14/7/2025).
Said menekankan pentingnya substansi HKN, yakni menjadi wadah bagi daerah untuk menunjukkan kearifan lokal dan merayakan budaya nasional.
“Sehingga dari pusat sampai daerah semua itu memberikan gambaran konkret tentang kearifan lokal budaya masing-masing, kan itu luar biasa,” lanjut Said.
Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima turut menyampaikan bahwa publik seharusnya lebih fokus pada tujuan mulia HKN daripada mencurigai penetapannya.
“Mari Hari Kebudayaan itu kita sambut baik… jangan terlalu dikecilkan dengan hal yang terkait dengan persamaan dengan hari lahirnya Pak Prabowo,” katanya.
Penetapan HKN diresmikan melalui SK Menteri Kebudayaan No. 162/M/2025 yang ditandatangani oleh Fadli Zon pada 7 Juli 2025. Usulan datang dari kalangan seniman dan budayawan Yogyakarta, hasil kajian sejak Januari 2025.
“Budaya adalah perekat keberagaman di Indonesia yang mampu menyatukan perbedaan sehingga menjadi fondasi bagi kerukunan bangsa,” ujar Fadli Zon.