Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Tingkat Literasi dan Inklusi Asuransi Syariah Rendah, Diperlukan Segera Gerakan Masif Semua Lini

by Irawan Djoko Nugroho
17 Juli 2025 | 16:00
in Ekonomi
Tati juga menyoroti berbagai tantangan mendasar yang dihadapi industri ini. Tingkat literasi masyarakat terhadap asuransi syariah masih sangat rendah, hanya mencapai 9%, sementara tingkat inklusi (keterjangkauan atau aksesibilitas) baru di angka 1,17%. "Ini sinyal bahwa perlu gerakan masif dalam bidang edukasi, baik melalui lembaga pendidikan, regulator, hingga pelaku industri itu sendiri," ungkapnya.

Direktur Utama PT Reasuransi Syariah Indonesia Ir. Tati Febriyanti, MSi, AAIIK, FIIS, AAK, CIIB, QRGP

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id — Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) sukses menyelenggarakan edukasi ekonomi dan keuangan syariah pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Lektor Kepala. Kegiatan ini menghadirkan Ir. Tati Febriyanti, MSi, AAIIK, FIIS, AAK, CIIB, QRGP, seorang praktisi ekonomi syariah, sebagai narasumber utama.

Tati membawakan materi “Potensi Pasar Asuransi Syariah dan Pialang Asuransi Syariah di Indonesia”, yang menjadi wadah strategis untuk mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terhadap industri keuangan syariah. Kegiatan ini dilaksanakan di PT Perisai Bhakti Raharjo, Graha Cikini, Jakarta Pusat, (04/07/2025).

Dihubungi CoreNews.id (17/7/2025), terkait perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional dalam pemaparannya, Tati menjelaskan bahwa asuransi syariah dibangun atas prinsip tolong-menolong (ta’awun) dan saling menjamin (takaful) antar sesama peserta, berbeda dengan asuransi konvensional yang semata-mata berlandaskan hubungan penanggung dan tertanggung. Dalam asuransi syariah, terdapat dua jenis akad/perjanjian: antara sesama peserta yang saling membantu dengan menyisihkan dana tabarru’ sebagai bentuk solidaritas, dan antara peserta dengan perusahaan asuransi di mana perusahaan bertindak sebagai pengelola dana (wakil) yang profesional dan sesuai prinsip syariah

Tati juga menyoroti berbagai tantangan mendasar yang dihadapi industri ini. Tingkat literasi masyarakat terhadap asuransi syariah masih sangat rendah, hanya mencapai 9%, sementara tingkat inklusi (keterjangkauan atau aksesibilitas) baru di angka 1,17%. “Ini sinyal bahwa perlu gerakan masif dalam bidang edukasi, baik melalui lembaga pendidikan, regulator, hingga pelaku industri itu sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, belum optimalnya dukungan ekosistem dan regulasi dari pemerintah juga menjadi perhatian. Meskipun Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, penerapan prinsip syariah dalam sistem keuangan nasional masih belum sepenuhnya terintegrasi. Tati mencontohkan, penggunaan sistem konvensional masih diperbolehkan jika lembaga keuangan syariah tidak tersedia, yang dinilai kurang sejalan dengan prioritas terhadap prinsip syariah.

READ  PNJ Ajarkan Digital Fundraising Untuk Masjid

Namun, di balik tantangan tersebut, tersimpan potensi besar. Direktur Utama PT Reasuransi Syariah Indonesia tersebut menilai tren pertumbuhan sektor ekonomi syariah, termasuk asuransi syariah, terus meningkat dari sisi produk, infrastruktur, maupun minat generasi muda terhadap keuangan Islam. Mahasiswa, sebagai generasi muda, memiliki peluang besar untuk berkontribusi di sektor ini, baik sebagai tenaga profesional, manajer risiko, aktuaris, bahkan sebagai broker dan pialang di bidang asuransi dan reasuransi syariah.

Terkait kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Lektor Kepala yang telah dijalankan PNBJ sebelumnya, menurut Tati kembali, dapat menjadi refleksi penting bahwa transformasi industri keuangan syariah di Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada pasar, tetapi juga harus didorong oleh kebijakan, edukasi, dan partisipasi aktif generasi muda yang sadar akan nilai dan potensi ekonomi Islam. Diharapkan kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran dan minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya asuransi syariah, serta menjadi pemicu peningkatan literasi dan inklusi asuransi syariah di Indonesia. Dengan penguatan regulasi, peningkatan literasi, serta dukungan institusional, industri asuransi syariah dapat tumbuh menjadi sektor yang berdaya saing tinggi di kancah nasional dan global.*

Tags: PNJPoliteknik Negeri JakartaPT Reasuransi Syariah IndonesiaTati Febriyanti
Previous Post

Kukuhkan APKASI 2025-2030, Tito Minta Bupati Genjot PAD dan Hindari Korupsi

Next Post

PNJ Dorong Literasi Syariah Di Sektor Asuransi dan Pialang

Next Post
“Literasi akad-akad syariah, khususnya di sektor pialang asuransi, bukan hanya menjadi nilai tambah, tetapi strategi utama menuju sistem keuangan yang berlandaskan maqashid syariah,” ujarnya.

PNJ Dorong Literasi Syariah Di Sektor Asuransi dan Pialang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

178-tuntutan-rakyat-arti-latar-belakang-dan-daftar-lengkapnya

17+8 Tuntutan Rakyat: Arti, Latar Belakang, dan Daftar Lengkapnya

1 September 2025 | 21:00
Menurut Vivin, pembayaran tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mengelola dana peserta secara amanah di tengah tekanan ekonomi. Dan dari semua klaim yang ada, klaim kesehatan menjadi yang paling dominan diajukan peserta pada saat ini. Kondisi ini sejalan dengan tren industri yang juga mencatat peningkatan klaim kesehatan akibat tekanan inflasi medis.

Jaga Amanah, Prudential Syariah Bayar Klaim dan Manfaat Rp 1 Triliun pada Kuartal II-2025

17 September 2025 | 14:41
Driver Ojol

Driver Ojol Gelar Aksi, Ini Daftar Tuntutan Mereka ke Pemerintah

17 September 2025 | 08:34
kepala danantara

Pemerintah Mau Tambah Saham 12% di Freeport, Gratis!

17 September 2025 | 09:02
Sarah Sadiqa dan Mira Tayyiba Tiba di Istana Jelang Pelantikan Pejabat

Sarah Sadiqa dan Mira Tayyiba Tiba di Istana Jelang Pelantikan Pejabat

17 September 2025 | 14:42
bank mandiri

Dapat Rp55 T dari Dana Rp200 T Menkeu, Ini Rencana Bank Mandiri

17 September 2025 | 09:16
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved