Jakarta, CoreNews.id – Batik tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang kuno atau terbatas penggunaannya untuk acara formal semata. “Batik memiliki potensi besar untuk tampil modern dan digemari lintas generasi apabila dikembangkan dengan pendekatan desain dan gaya hidup yang kekinian,” kata Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Kartasasmita, di Jakarta (3/8/2025).
“Batik tidak boleh hanya dianggap sebagai barang jadul, atau hanya digunakan oleh orang tua. Kalau didesain dengan baik dalam bentuk pakaian, aksesori, atau sepatu, batik bisa jadi sesuatu yang keren, cool, dan menarik,” tegasnya. Ia mengatakan itu dalam Fun Run and Walk yang menjadi puncak rangkaian GBN feat. Industrial Festival 2025.
Adapun kegiatan Fun Run and Walk, lanjut Menperin, merupakan sebuah momentum yang mencerminkan pendekatan baru dalam memperkenalkan batik kepada generasi penerus bangsa dengan cara yang menyenangkan.
“Batik itu tidak boleh kaku. Kalau persepsinya tua atau jadul, ya jadi tidak fun. Maka, kita buat fun run, supaya batik bisa lintas generasi. Inilah yang harus kita terus sosialisasikan kepada generasi-generasi penerus,” kata dia.
Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia, Menperin menegaskan, masyarakat khususnya anak muda harus agresif serta percaya diri dalam menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki batik.
Namun, kecintaan terhadap batik tidak cukup hanya diwujudkan dalam bentuk simbolik, tetapi harus disertai dengan tindakan nyata yang berkontribusi terhadap keberlangsungan industri.
“Jadi kalau cinta sama bangga saja tidak cukup. Harus belanja, harus beli, sekecil apapun itu. Karena kalau kita belanja batik, artinya kita ikut berkontribusi terhadap penguatan ekosistem dari industri batik itu sendiri. Jadi kita harus berupaya untuk beli, belajar, dan menggunakan batik dalam keseharian kita,” tutur Menperin.