Jakarta, CoreNews.id – Sebanyak 196 siswa dan guru SD hingga SMP di Kecamatan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, mengalami keracunan massal usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (12/8). Gejala seperti mual, pusing, dan diare juga dialami anggota keluarga yang ikut memakan MBG yang dibawa pulang.
MBG tersebut didistribusikan oleh Dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong. Meski banyak korban, pihak berwenang menyebut kondisi mereka tidak memerlukan rawat inap.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya akan memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) pengiriman MBG.
“Pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman,” ujarnya di Jakarta.
Dadan menekankan makanan tidak boleh disimpan di sekolah lebih dari empat jam agar kualitas terjaga. “Termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam,” tambahnya.
Kasus ini menambah daftar insiden keracunan terkait MBG yang sebelumnya juga terjadi di sejumlah daerah.