Jakarta, CoreNews.id — Bantuan berupa 100 Hygiene Kit, 100 Baby Kit, dan 5.000 unit masker dikirim Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat untuk mendukung penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Bantuan logistik ini diprioritaskan bagi keluarga yang anaknya terdampak dan sedang menjalani perawatan akibat campak, guna meringankan kebutuhan dasar serta mendukung ketahanan keluarga selama masa pemulihan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PMI, A.M. Fachir di Jakarta (31/8/2025). Menurut Fachir, PMI Pusat terus memantau perkembangan situasi dan memastikan dukungan kemanusiaan untuk dapat menjangkau masyarakat terdampak, khususnya keluarga yang anak-anaknya harus dirawat akibat campak, baik di wilayah daratan maupun kepulauan Sumenep. Ia juga menghimbau PMI Kabupaten Sumenep untuk mengoptimalkan peran relawan maupun Palang Merah Remaja (PMR) dalam mendukung pemerintah menanggulangi KLB campak, melalui kampanye imunisasi, deteksi dini, rujukan kasus, serta penyebarluasan informasi pencegahan, baik di masyarakat, sekolah, maupun melalui media sosial. PMI setempat juga diminta memperkuat penyuluhan kepada masyarakat.
Hingga 24 Agustus 2025, data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep mencatat 2.139 kasus suspek campak, dengan 205 kasus positif dan 17 kematian. Seluruh 27 kecamatan telah melaporkan kasus, dengan tiga kecamatan terbanyak—Kota Sumenep, Kalianget, dan Batang-Batang—masing-masing lebih dari 150 kasus suspek.*