Jakarta, CoreNews.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa sebanyak 22 halte TransJakarta dirusak oleh kelompok tak dikenal dalam aksi demo yang terjadi pekan lalu. Dari jumlah tersebut, enam halte terbakar dan dijarah, sementara 16 halte lainnya dirusak dan dicoret-coret.
Ada 22 halte TransJakarta baik yang BRT maupun non-BRT serta satu pintu tol yang terdampak. Dari sejumlah tersebut, enam halte Transjakarta terbakar dan dijarah, kemudian ada 16 halte Transjakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya,” ujar Pramono di Balai Kota, Senin (1/9).
Pramono menyatakan bahwa pembersihan telah dimulai sejak Sabtu (30/8), dan perbaikan ditargetkan rampung pada 8 atau 9 September. Meski beberapa halte masih dalam perbaikan, seluruh rute TransJakarta telah kembali beroperasi.
“Mudah-mudahan baik yang rusak sedang, rusak berat, akan bisa kita selesaikan tanggal 8 atau 9 September,” jelasnya.
Selain halte, fasilitas publik lain juga mengalami kerusakan, termasuk stasiun MRT dan CCTV. Total kerugian mencapai Rp55 miliar, terdiri dari:
- TransJakarta: Rp41,6 miliar
- MRT Jakarta: Rp3,3 miliar
- CCTV dan infrastruktur lainnya: Rp5,5 miliar
- Subsidi transportasi gratis: Rp18 miliar
“MRT Jakarta kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar Rp3,3 miliar, TransJakarta kurang lebih Rp41,6 miliar, kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar, sehingga total kerusakan ada Rp55 miliar,” ucap Pramono
Pemerintah juga mencatat 716 orang menjadi korban unjuk rasa. Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.
“700 lebih tadi semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh Pemda DKI Jakarta,” katanya.
Di sektor pendidikan, sebanyak 2.829 sekolah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) demi menjaga keselamatan siswa. Sementara 2.439 sekolah tetap luring dan 346 sekolah menerapkan sistem hybrid.
“Kenapa ini dilakukan? Karena bagaimana pun supaya proses pendidikan di Jakarta tidak terganggu,” ujar Pramono.
Sebagai kompensasi dan upaya meringankan beban warga, Pemprov memberlakukan tarif gratis untuk MRT dan TransJakarta pada 1–8 September.
“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, mulai dengan tanggal 1 sampai dengan tanggal 8 September, baik itu MRT maupun TransJakarta 0 rupiah atau gratis,” tambahnya.













