Jakarta, CoreNews.id – Tentara Nepal resmi mengambil alih kendali negara setelah dua hari protes besar yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli. SetoPati melaporkan, tentara mulai beroperasi Selasa (9/9/2025) malam di seluruh wilayah untuk menjaga ketertiban, usai massa merusak properti publik dan membebaskan tahanan, dilansir Anadolu.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Ashok Raj Sigdel, menyerukan ketenangan serta mendorong dialog guna menyelesaikan krisis. Sementara itu, seluruh bandara ditutup untuk mencegah eskalasi.
Aksi protes meletus sejak Senin (8/9/2025) setelah Oli melarang penggunaan media sosial dan mewajibkan perusahaan global membuka kantor di Nepal. Kebijakan ini memicu kemarahan publik, khususnya di Kathmandu. Massa membakar gedung parlemen, kantor partai, hingga kediaman pejabat tinggi, meski larangan media sosial akhirnya dicabut.











