Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Guru Besar UIN: Kesaktian Pancasila Ada pada Daya Hidupnya

by Abdullah Suntani
30 September 2025 | 17:59
in Nasional
Guru Besar UIN: Kesaktian Pancasila Ada pada Daya Hidupnya

Foto: istimewa

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Setiap 1 Oktober tiba, bangsa Indonesia kembali menundukkan kepala mengenang sejarah kelam 1965. Namun, Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar ritual mengenang tragedi. Lebih dari itu, hari ini adalah pengingat bahwa Pancasila harus terus hidup sebagai sumber kekuatan moral dan politik bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan menguatnya politik identitas yang menguji persatuan nasional.

Bagi Ahmad Tholabi Kharlie, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, momentum Hari Kesaktian Pancasila tahun ini seharusnya menjadi wake-up call bagi seluruh elemen bangsa.

“Kesaktian Pancasila bukan pada mitosnya, tetapi pada daya hidupnya yang terus relevan. Pancasila sakti karena mampu bertahan, menyesuaikan diri, dan menuntun bangsa melewati setiap zaman,” ujarnya kepada awak media, di Jakarta.

Menguatnya Politik Identitas dan Tantangan Baru Kebangsaan

Tiga dekade setelah Reformasi, Indonesia menikmati kebebasan politik yang luas. Namun di sisi lain, kebebasan itu memunculkan gejala baru, bahwa politik identitas, ujaran kebencian, dan intoleransi sosial. Media sosial mempercepat penyebaran narasi yang memecah belah, sementara generasi muda kian jauh dari nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

“Banyak generasi muda lebih mengenal ideologi global yang viral di media sosial ketimbang Pancasila. Ini menunjukkan lemahnya pelembagaan ideologi kebangsaan,” ujar Tholabi.

Ia menilai, pendidikan Pancasila kini berhenti pada tataran pengetahuan normatif, tidak menyentuh pembentukan karakter dan perilaku sosial.

“Dulu kita punya P4 yang walau sering dikritik karena formalistik, tapi punya efek pembiasaan. Sekarang pembinaan ideologi berhenti di ruang kelas, tidak masuk ke kebijakan publik,” katanya menegaskan.

Dari Peringatan Seremonial ke Gerakan Konstitusional

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, kata Tholabi, seharusnya tidak hanya menjadi seremoni nasional, tetapi momentum untuk memperkuat pelembagaan nilai-nilai dasar bangsa. Ia mendorong agar pembinaan ideologi tidak sekadar diatur lewat Peraturan Presiden, melainkan ditingkatkan menjadi Undang-Undang Pembinaan Ideologi Pancasila (UU PIP) yang memiliki kekuatan konstitusional jangka panjang.

READ  Spirit Kurban dan Visi Masyarakat Cerdas, Modern, dan Religius

“Kalau dasar hukumnya hanya Perpres, maka nasib pembinaan ideologi bergantung pada siapa presidennya. Padahal, ini agenda lintas rezim dan lintas generasi. Karena itu perlu ada UU agar komitmen kebangsaan tidak mudah berubah oleh pergantian kekuasaan,” ujarnya.

Menurutnya, Pancasila harus diarusutamakan dalam setiap kebijakan negara, mulai dari tata kelola ekonomi yang berkeadilan sosial, hingga penegakan hukum yang menjunjung kemanusiaan.

“Sila-sila Pancasila bukan hanya teks, tapi pedoman etika politik, ekonomi, dan hukum. Di sinilah ujian kesaktiannya, mampukah ia menuntun keputusan publik agar berpihak pada rakyat dan keadilan,” tambahnya.

Menjaga Pancasila dari Bahaya Apatisme

Bagi Tholabi, yang juga pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN), ancaman terbesar terhadap Pancasila bukan lagi kudeta ideologis seperti 1965, melainkan apatisme ideologis.
“Bahaya hari ini adalah sikap masa bodoh. Banyak orang tidak menolak Pancasila, tapi juga tidak menghidupkannya. Padahal, negara bisa rapuh bukan hanya karena serangan dari luar, tapi juga karena kelalaian dari dalam,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya membangun generasi baru yang tidak hanya hafal lima sila, tetapi menghayatinya dalam tindakan. “Jika sila keadilan sosial benar-benar dijadikan dasar kebijakan ekonomi, tidak akan ada ketimpangan sebesar sekarang,” katanya.
Karena itu, pelembagaan Pancasila harus dimulai sejak pendidikan dasar hingga kebijakan nasional. “Pancasila harus turun ke bumi, tidak berhenti di langit wacana,” ujarnya.

Refleksi 1 Oktober: Dari Trauma ke Tanggung Jawab

Enam puluh tahun lebih sejak peristiwa 1965, bangsa Indonesia telah berubah. Namun nilai-nilai yang melahirkan republik ini tetap sama: persatuan, kemanusiaan, dan keadilan. Pancasila, kata Tholabi, adalah living ideology, yakni ideologi yang hidup karena terus diperjuangkan.

READ  Guru Besar UIN Jakarta Tanggapi Rencana Cuti Hakim di Indonesia

“Kesaktian Pancasila bukan berarti ia kebal dari ancaman. Justru kesaktiannya terletak pada kemampuannya untuk bangkit kembali, untuk menuntun bangsa setiap kali tersesat arah,” pungkas Tholabi.

Di tengah dunia yang kian terfragmentasi oleh kepentingan politik dan ekonomi, Hari Kesaktian Pancasila menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali kompas moral bangsa.

Dan seperti pesan Bung Karno yang kembali digaungkan Tholabi, bahwa Negara Republik Indonesia bukan milik kelompok atau golongan tertentu, tetapi milik kita semua, dari Sabang sampai Merauke.”

Tags: Ahmad Tholabi KharlieGuru Besar UIN Jakartakesaktian pancasila
Previous Post

Oktober 2025: Bulan Emas untuk Gamer, 7 Rilis Besar Siap Mengguncang

Next Post

KPK Sita Rp1,3 M dari Ilham Habibie, Uang Diduga Terkait Iklan Bank BJb

Next Post
KPK Sita Rp1,3 M dari Ilham Habibie, Uang Diduga Terkait Iklan Bank BJb

KPK Sita Rp1,3 M dari Ilham Habibie, Uang Diduga Terkait Iklan Bank BJb

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

jika remot TV tidak bisa ganti channel

Penyebab Remote TV Tidak Bisa Pindah Channel

29 Agustus 2023 | 14:24
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Teladan Kepemimpinan yang Sempurna

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Teladan Kepemimpinan yang Sempurna

30 September 2025 | 12:56
Dengan diketahuinya celurit yang tidak lain adalah krětāla atau senjata asli dalam sejarah Jawa Kuna menurut kajian arkeologis dan filologis, maka Sakera atau Sadiman atau Sagiman sebagai sosok yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda dengan celurit sebagai senjata, dapat dikatakan merupakan sosok yang mempopulerkan kembali celurit sebagai sebuah senjata pembunuh.

Celurit Dalam Tinjauan Sumber Arkeologis dan Filologis

28 Februari 2024 | 04:10
Untuk berinvestasi ORI028 yang masa penawaran akan berlangsung hingga 23 Oktober 2025 mendatang, investor dapat mulai dengan Rp 1 juta. Maksimal pemesanan Rp 5 miliar untuk ORI tenor tiga tahun dan Rp 10 miliar untuk ORI tenor enam tahun.

Cara Berinvestasi ORI028

30 September 2025 | 14:49
Susan Jumpa Pers Inacraft On October 2025 di JICC Senayan. (Rendy)

INACRAFT October 2025 Vol.4 – Youthpreneurs Craft, Culture, and Future

30 September 2025 | 14:37
Guru Besar UIN: Kesaktian Pancasila Ada pada Daya Hidupnya

Guru Besar UIN: Kesaktian Pancasila Ada pada Daya Hidupnya

30 September 2025 | 17:59
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved