Jakarta, CoreNews.id – Kebutuhan lulusan vokasi di Indonesia terus meningkat seiring berkembangnya industri dan permintaan tenaga kerja terampil. Data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) mencatat 73,8% lulusan vokasi Kemenperin pada 2024 sudah terserap industri. Namun, agar kompetitif di pasar lokal maupun global, upskilling menjadi faktor penentu.
Jobstreet by SEEK, sebagai platform karir terdepan, berkomitmen menjembatani lulusan vokasi dengan peluang kerja relevan. Melalui kolaborasi bersama perusahaan, lembaga pendidikan, dan pelatihan, Jobstreet mendukung peningkatan akses kerja sekaligus pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan laporan Decoding Global Talent 2024, minat pekerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri mencapai 67%, terutama generasi muda lulusan vokasi. Sektor yang paling diminati meliputi Data Science, Teknik Desain, Seni, Kreatif, dan Engineering. Hal ini menunjukkan potensi besar lulusan vokasi dalam menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja global.
Selain itu, laporan Hiring, Compensation, and Benefits 2025 menegaskan upskilling semakin diutamakan perusahaan. Sebanyak 50% perusahaan kini menyediakan pelatihan internal, sementara 47% membuka program mentoring dan apprenticeship. Bahkan, 72% profesional Indonesia bersedia melakukan pelatihan ulang agar tetap relevan menghadapi revolusi AI.
“Reskilling dan upskilling adalah kunci keberhasilan karir, termasuk bagi lulusan vokasi, agar tetap kompetitif di pasar kerja global,” ujar Adham Somantrie, Senior Marketing Manager – PR & Social, Jobstreet by SEEK.
Jobstreet mendorong perusahaan lebih aktif berkolaborasi dengan pendidikan vokasi, sekaligus mengajak lulusan vokasi untuk terus memperbarui keterampilan sesuai tren industri melalui fitur Career Advice dan KarirKu.