Jakarta, CoreNews.id – Gelombang reaksi penuh harap mengalir dari berbagai penjuru dunia menyusul respons resmi Hamas yang menyatakan kesediaannya untuk menerima sebagian dari rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Presiden AS, Donald Trump. Langkah ini dianggap sebagai titik terang potensial untuk mengakhiri perang genosida yang telah berlangsung selama dua tahun di Gaza.
Pada Jumat malam, kelompok Palestina itu menyatakan siap melepaskan semua sandera yang tersisa dan menyerahkan kekuasaan kepada faksi Palestina lainnya, meski elemen lain dalam proposal masih membutuhkan negosiasi lebih lanjut. Respons ini langsung memicu gelombang reaksi internasional.
Dukungan dari Para Mediator Kunci
Qatar, yang menjadi mediator sentral, menyambut baik pengumuman Hamas dan kesiapannya melepas sandera. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, lewat X, juga mendukung pernyataan Trump yang menyerukan gencatan senjata segera.
Mesir, yang juga berperan penting, berharap ini menjadi perkembangan positif dan berjanji akan bekerja sama dengan negara Arab, AS, dan Eropa untuk mencapai gencatan senjata permanen.
Dukungan Global dan Peringatan Kehati-hatian
Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyambut positif reaksi Hamas dan menyebut kesediaannya untuk berdamai telah membuka “jendela peluang bagi perdamaian abadi”. Otoritas Palestina di Tepi Barat yang dipimpin Mahmoud Abbas juga menyambut baik, dengan menekankan pentingnya komitmen segera untuk gencatan senjata total dan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Pakistan menyebut langkah ini sebagai “langkah yang disambut baik”, sementara India memuji “kepemimpinan” Trump. Majelis Umum PBB mendesak semua pihak untuk “memanfaatkan peluang” ini.
Namun, beberapa negara memberikan nada kehati-hatian. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengakui bahwa rencana AS “tidak sempurna”, namun prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa rakyat Palestina. Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Luis Albares, mengingatkan bahwa “masih banyak kendala” dan menekankan perlanya Hamas dilucuti senjatanya.
Dukungan Blok Barat
Blok Barat secara umum menyambut baik perkembangan ini. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa pembebasan sandera dan gencatan senjata “sudah dalam jangkauan”. Kanselir Jerman Friedrich Merz menyebutnya sebagai “kesempatan terbaik untuk perdamaian”, sementara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menilai ini sebagai “langkah signifikan”. Kanada juga menyambut komitmen Hamas dan siap mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan.
Dengan respons Hamas ini, dunia seolah menarik napas lega. Meskipun masih ada titik-titik alot yang harus dinegosiasikan, seperti pelucutan senjata Hamas, momentum menuju penghentian perang yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa ini kini terasa lebih nyata daripada sebelumnya.
Sumber: Al Jazeera