Jakarta, CoreNews.id – Pada 29 Oktober 539 SM, Koresh Agung, pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah, secara resmi memasuki Babel, menandai berakhirnya Kekaisaran Neo-Babilonia dan lahirnya era baru di Asia Barat. Menurut keterangan PBB, penaklukan ini dianggap sebagai salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah kuno. Tidak seperti para penakluk lain, Koresh menolak menjarah atau membantai penduduk.
Koresh memproklamasikan diri sebagai “Raja Babel, Raja Sumeria dan Akkad, Raja dari empat penjuru dunia”, dan dikenal karena membebaskan kaum Yahudi dari pembuangan Babel. Pembebasan itu memungkinkan mereka kembali ke Yerusalem dan membangun Bait Suci.
Warisan terbesar penaklukan ini adalah **Dekrit Koresh**, prasasti tanah liat yang menegaskan penghormatan terhadap tradisi, agama, dan hak masyarakat. Prasasti ini diakui PBB sebagai salah satu deklarasi hak asasi manusia pertama di dunia.
Setiap 29 Oktober, Iran memperingati Hari Koresh Agung, mengenang sang raja yang memperjuangkan toleransi dan kemanusiaan.











