Jakarta, CoreNews.id – ASEAN Data Science Explorers (ASEAN DSE) 2025 kembali mencuri perhatian dengan menghadirkan atmosfer kompetisi yang memanas dan penuh ide segar dari para talenta muda ASEAN. Diselenggarakan oleh ASEAN Foundation bersama SAP, ajang bergengsi di Kuala Lumpur ini mempertemukan 22 siswa terbaik dari 10 negara ASEAN yang berani menantang isu-isu sosial ekonomi menggunakan solusi berbasis data.
Dalam final regional yang ke-9 ini, para peserta memanfaatkan SAP Analytics Cloud untuk mengolah data, memetakan permasalahan, sekaligus membangun aplikasi seluler yang ditujukan untuk memberikan dampak nyata. Fokus mereka tidak main-main: menyasar enam Sustainable Development Goals (SDGs) prioritas, mulai dari Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Air Bersih dan Sanitasi Layak, hingga Penanganan Perubahan Iklim. Hasilnya? Sejumlah gagasan mencengangkan yang menunjukkan bahwa generasi muda ASEAN siap menjadi pemain global.
Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, menegaskan betapa strategisnya program ini. Menurutnya, ASEAN DSE bukan sekadar kompetisi, tetapi sebuah inkubator talenta masa depan. “Dengan membekali anak muda ASEAN keterampilan data dan perangkat digital, kami mendorong mereka berpikir kritis dan menciptakan solusi nyata yang akan membawa kawasan ini maju,” ujarnya, dalam keterangannya 28/10/2025.
Sebagai mitra utama, SAP menghadirkan komitmen kuat untuk menyiapkan generasi muda menghadapi era yang semakin kompleks dengan memprioritaskan keterampilan kewirausahaan, keterampilan digital, dan keterampilan abad ke-21. Perpaduan pengetahuan teknis dan semangat inovatif inilah yang diharapkan mampu menjadikan ASEAN bukan hanya penonton, tetapi penggerak utama dalam ekonomi global berbasis teknologi.
Dengan kualitas kompetisi yang meningkat tiap tahun, ASEAN DSE 2025 membuktikan satu hal: masa depan ASEAN ada di tangan generasi muda yang berani, adaptif, dan berorientasi data.













