Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Ini Penyebab Bunga Sulit Turun Versi BI

by Irawan Djoko Nugroho
20 November 2025 | 11:20
in Ekonomi
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, salah satu penyebab dari sulitnya penurunan bunga kredit itu adalah bunga deposito yang juga susah turun. “Hambatan utama terletak pada bunga deposito yang kaku, terutama karena besarnya permintaan special rate dari deposan jumbo—kementerian, BUMN, hingga korporasi—yang membuat biaya dana bank sulit turun,” kata Perry di Jakarta (19/11/2025).

Ilustrasi: Bank Indonesia. Foto dari media sosial

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id — Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan bunga acuan atau BI-rate sebesar 150 basis poin (bps) sejak September 2024 lalu dan kini berada di level 4,75%, ternyata membuat bunga kredit belum juga turun seperti yang diharapkan. Padahal BI-rate terbaru ini, merupakan level terendah sejak tahun 2022. BI pada Oktober 2025 mencatat bunga kredit perbankan masih sebesar 9%. Sebagai perbandingan, pada September 2024, bunga kredit perbankan dicatat sebesar 9,21% yang artinya hanya turun 21 bps.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, salah satu penyebab dari sulitnya penurunan bunga kredit itu adalah bunga deposito yang juga susah turun. “Hambatan utama terletak pada bunga deposito yang kaku, terutama karena besarnya permintaan special rate dari deposan jumbo—kementerian, BUMN, hingga korporasi—yang membuat biaya dana bank sulit turun,” kata Perry di Jakarta (19/11/2025).

Upaya BI membawa isu special rate ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan dan meminta penyesuaian imbal hasil, ternyata juga belum berhasil. Imbal hasil porsinya justru meningkat hingga 27 persen dari total DPK pada Oktober. Dampaknya, transmisi pelonggaran moneter tertahan dan pertumbuhan kredit kembali melambat ke 7,36 persen.

Di tempat yang lain, Ekonom Indef Aviliani menilai ruang penurunan bunga kredit sesungguhnya masih ada, tetapi bergantung pada pergerakan bunga simpanan. Ia melihat penempatan dana pemerintah di bank-bank Himbara dapat menjadi katalis bagi penurunan biaya dana dalam dua bulan ke depan. Jika tekanan pada deposito mereda, bunga kredit berpotensi turun lebih agresif menjelang akhir tahun.*

READ  OJK dan Ratu Maxima Sepakat Mengembangkan Program Financial Health di Indonesia
Tags: BIEkonom Indef AvilianiPerry Warjiyo
Previous Post

Airlangga Klaim Investasi IKN Tetap Mulus Meski HGU 190 Tahun Dihapus

Next Post

6.000 Pasang Sepatu On Cloud Running Diekspor dari Majalengka ke Amerika

Next Post
“Ini wujud kerja keras, kolaborasi, dan bukti produk berkualitas tinggi dari Majalengka siap menembus pasar internasional. Ini momentum yang menegaskan kita berada di jalur yang tepat untuk pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” katanya dalam keterangan di Majalengka (20/11/2025)

6.000 Pasang Sepatu On Cloud Running Diekspor dari Majalengka ke Amerika

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Perumda Air Minum Kota Padang TOP Digital Awards 2025

Mengalirkan Inovasi, Menyemai Layanan: Perumda Air Minum Kota Padang Kembali Raih TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 09:00
Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 08:00
RSUI Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Perkuat Transformasi Digital untuk Tingkatkan Mutu Layanan, RSUI Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 07:00
Moratelindo Transformasi Digital TOP Digital Awards

Moratelindo Perkuat Kepemimpinan Transformasi Digital Lewat Dua Penghargaan Nasional TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 06:00
Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

4 Desember 2025 | 06:00
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00

POPULER

Ilustrasi Gen Z

Gen Z Go Halal: Gaya Hidup Etis Bikin Asuransi Syariah Makin Ngetren!

6 Desember 2025 | 19:00
oceanx-brin-ekspedisi-gunung-laut-sulawesi

Menyingkap Misteri Bawah Laut Sulawesi: Ekspedisi Kolaboratif OceanX-BRIN

6 Desember 2025 | 20:00
Dengan diketahuinya celurit yang tidak lain adalah krětāla atau senjata asli dalam sejarah Jawa Kuna menurut kajian arkeologis dan filologis, maka Sakera atau Sadiman atau Sagiman sebagai sosok yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda dengan celurit sebagai senjata, dapat dikatakan merupakan sosok yang mempopulerkan kembali celurit sebagai sebuah senjata pembunuh.

Celurit Dalam Tinjauan Sumber Arkeologis dan Filologis

28 Februari 2024 | 04:10
Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

25 Juli 2024 | 12:39
selat-gibraltar-dan-mukjizat-alquran

Selat Gibraltar: Pertemuan Dua Lautan yang Menakjubkan

18 Agustus 2025 | 13:00
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved