Jakarta, CoreNews.id – Pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengingatkan pemerintah Indonesia agar berhati-hati mempertimbangkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Gaza setelah resolusi Dewan Keamanan PBB disahkan pada 17 November 2025. Ia menegaskan pentingnya kejelasan mandat dan aturan keterlibatan bagi pasukan.
“Pastikan kita sangat jelas tentang pernyataan misi kita… aturan keterlibatan harus sangat jelas,” ujarnya di Jakarta.
Dino mengkhawatirkan potensi bentrok antara pasukan Indonesia dan Hamas jika kesepakatan damai belum diterima seluruh pihak. “Kita tidak ingin berperang dengan siapa pun… kesepakatan damai harus diterima semua pihak yang bertikai,” katanya.
Ia juga menekankan perlunya mandat PBB yang tegas agar pasukan tidak terlibat konflik lokal. Meski menilai peluang perdamaian lebih menjanjikan bila Hamas ikut serta, Dino mengingatkan banyak kesepakatan damai sebelumnya yang gagal. Resolusi PBB 2803 sendiri mendukung rencana perdamaian AS dan mengatur pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) serta Dewan Perdamaian sebagai otoritas transisi di Gaza.











