Jakarta, CoreNews.id — Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pesawat tempur J-15 Cina dari kapal induk Liaoning mengarahkan radar pengendali tembakannya ke F-15 Jepang sebanyak dua kali – pada pukul 16.32 sore dan sekali lagi sekitar dua jam kemudian pada hari Sabtu. Insiden ini merupakan penguncian radar pertama oleh pesawat tempur Cina.
Informasi tersebut, dikutip dari kantor berita Jepang Kyodo. Penguncian radar kendali penembakan adalah salah satu tindakan paling mengancam yang dapat dilakukan oleh pesawat militer karena ini menandakan potensi serangan, sehingga memaksa pesawat sasaran untuk mengambil tindakan mengelak.
Atas insiden tersebut, Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi pada Minggu (7/12/2025) menyatakan jika hal itu “berbahaya dan sangat disesalkan”. Wakil Menteri Luar Negeri Funakoshi Takehiro bahkan kemudian memanggil duta besar Cina, Wu Jian Hao dan membuat protes keras dengan menyatakan tindakan berbahaya seperti itu sangat disesalkan. Menanggapi hal tersebut, Cina kemudian meresponnya dengan membantah klaim Jepang tersebut, dan menyebutnya “sama sekali tidak sesuai dengan fakta”.
Insiden penguncian radar merupakan yang terbaru dalam beberapa minggu terakhir perselisihan bilateral, yang dimulai setelah komentar Takaichi bahwa serangan PLA terhadap Taiwan dapat memicu keterlibatan militer Jepang dalam konflik tersebut. Komentar tersebut segera memicu kemarahan di Cina. Jepang bersikeras dapat menggunakan haknya untuk membela diri secara kolektif atau membantu sekutunya.*













