Benghazi, CoreNews.id — Pakistan dan Libya tengah menyiapkan penandatanganan nota kesepahaman pertahanan bernilai miliaran dolar AS, termasuk rencana pasokan 16–18 jet tempur JF-17 Thunder. JF-17 Thunder merupakan pesawat tempur multiperan generasi 4,5 hasil pengembangan Pakistan–Cina yang telah mencatatkan ekspor internasional, termasuk penjualan 40 unit ke Azerbaijan senilai US$ 4,6 miliar.
Hal tersebut diungkap surat kabar The Times of Islamabad setelah laporan kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata sekaligus Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Marsekal Lapangan Syed Asim ke Benghazi pada pekan lalu. Asim bertemu dengan Panglima Militer Libya Khalifa Haftar untuk membahas penguatan kerja sama dalam pelatihan dan pembangunan kapasitas.
Pada laporan tersebut juga menyebut Haftar mencari mitra alternatif di luar pemasok tradisional yang terkendala sanksi politik, di tengah embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Libya sejak 2011 yang diawasi Operasi Irini Uni Eropa. Militer Pakistan juga dicatat menekankan kerja sama antara kedua belah pihak terkait pelatihan, peningkatan kapasitas, dan kontra-terorisme, serta komitmen Islamabad memperkuat hubungan pertahanan dengan Libya berdasarkan kepentingan bersama.*













