Jakarta, CoreNews.id — Elon Musk mengkritik penangkapan Durov dan menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi. Musk juga mengajak para pengguna X untuk mendukung kebebasan berekspresi dengan cara meneruskan posting di X kepada orang-orang yang mereka kenal, terutama di negara-negara yang ketat dalam hal sensor.
Musk dicatat juga membagikan tweet dari Chris Pavlovski, CEO Rumble, sebuah platform yang menjadi saingan YouTube di kalangan sayap kanan. Pavlovski dalam postingannya menyebut bahwa Prancis telah “melewati batas” dengan menangkap Durov.
Sebelumnya Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov ditangkap oleh polisi Prancis di dekat Paris pada hari Sabtu. Penangkapan ini didasarkan pada dugaan keterlibatan dalam berbagai tindak kriminal, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, dan kejahatan terorganisir yang diduga terjadi di platform Telegram. Beberapa negara Eropa dicatat juga telah mengkritik Telegram karena dianggap gagal dalam memoderasi konten kriminal di platformnya.*