Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Mengenal Tari Gubang, Ritual Tolak Bala Warga Anambas

by Miroji
11 Desember 2024 | 13:30
in Gaya Hidup
Mengenal Tari Gubang, Ritual Tolak Bala Warga Anambas
Bagikan sekarang:

CoreNews.id, Jakarta – Di Jemaja, Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ternyata masih memelihara kesenian Gubang sebagai kesenian daerahnya. Kesenian Gubang telah dikenal masyarakat Melayu Jemaja, sejak ratusan tahun yang silam. 

Kesenian ini berawal dari sebuah permainan orang Bunian, yang ditiru oleh penduduk Jemaja. Sejak awal mula kesenian ini ditampilkan, masyarakat Jemaja akan menggunakan metode ini sebagai sarana pengobatan dan tolak bala bagi orang Melayu. 

Namun, dengan perkembangan zaman, kesenian ini dijadikan sebagai sebuah hiburan yang sangat dinanti-nantukan oleh masyarakat Melayu di Jemaja. Dalam pertunjukan kesenian Gubang, pemainnya menggunakan dua jenis topeng, yakni topeng Ka dan Topeng Bangkung.

Men​genal Jenis Topeng yang Digunakan

Topeng Ka yaitu jenis topeng yang lucu di pandang, sedangkan jenis topeng Bangkung merupakan topeng lawa (cantik). Topeng ini sangat menawan jika dipadukan dengan memakai baju koat, topi dan sepatu seperti tuan tanah Belanda.

Melansir dari Kementerian Kebudayaan RI, Kesenian Gubang hingga saat ini masih ditemui keberadaanya, meskipun sudah banyak mengalami perubahan. Terutama dalam hal gerakan maupun kostum yang digunakan oleh pemainnya.

Asal Usul Tarian Gubang Anambas

Tarian Gubang Anambas berasal dari permainan orang Bunian yang dilakukan di dalam hutan. Hal tersebut pertama kali disaksikan oleh 9 orang penduduk Desa Mampok, desa yang masuk dalam wilayah pulau Jemaja.

Konon, mereka melihat orang Bunian menari dan menggerakkan anggota tubuh dengan gembira. Ada yang melihat kejadian tersebut dalam kondisi sakit langsung menjadi sembuh seketika. 

Terdapat 18 lagu yang dimainkan dalam Tarian Gubang ini. Di mana, lagu-lagu Gubang berbentuk pantun yang dilakukan dengan berbalas dengan penyanyinya. 

Lagu tersebut yakni Alang panjang (halangan panjang), Alang pendek (halangan pendek), lagu Abang, Dalung. Selain itu adapun lagu Ganjo (kembang tak jadi), Timamg burung, Abang Tambelan, dan lagu Orang Padang.

READ  Penjualan Mobil Hybrid Makin Diminati Melebihi Mobil Listrik

Lalu, dilanjutkan dengan lagu Gintong, Cik Minat, Anak burung, Linau, Ngabang. Serta empat lagu terakhir merupakan, Yak yon, Anak malang, Diding, dan lagu Limbuk.

Lagu Lanang menjadi lagu penutup yang dinyanyikan oleh salah satu pemain musik. Pada lagu terakhir ini, tidak ada lagi penari Topeng Lawa maupun Topeng Ka yang menari.

Kini, tradisi Tari Gubang mulai ditinggalkan. Namun, pemerintah setempat dan warga setempat berupaya untuk melestarikan tradisi ini melalui berbagai festival.

Pada lagu lanang ini, Topeng Lawa dan Topeng Ka membuka tutup mukanya untuk memperkenalkan dirinya. Di momen inilah rasa penasaran penonton dibayar tuntas oleh pertunjukan tari tersebut. 

Tags: AnambasTari Gubang
Previous Post

BPJPH Dorong Industri Farmasi Sertifikasi Halal Produknya

Next Post

Wisata Bangkok Terbaik, Komisi VII Minta Pemerintah Berbenah

Next Post
Wisata Bangkok Terbaik, Komisi VII Minta Pemerintah Berbenah

Wisata Bangkok Terbaik, Komisi VII Minta Pemerintah Berbenah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
30-twibbon-tahun-baru-islam-1-muharram-1447h

30 Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H Lengkap dengan Cara Download dan Unggahnya

24 Juni 2025 | 09:00
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
Ilustrasi Iran-Israel

Alasan Sebenarnya Israel Menyerang Iran

17 Juni 2025 | 09:00
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
Ilustrasi kawasan pariwisata di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

10 Destinasi Wisata Lebak Banten

6 Februari 2025 | 12:57
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved