CoreNews.id, Jakarta – Ka’bah adalah bangunan suci dalam Islam yang terletak di tengah Masjidil Haram, Makkah. Bangunan ini telah mengalami beberapa kali pembangunan dan renovasi sepanjang sejarah. Berikut adalah tahapan utama dalam sejarah pembangunan Ka’bah:
1. Pembangunan oleh Nabi Adam (Menurut Riwayat Islam)
Menurut beberapa riwayat Islam, Ka’bah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS atas perintah Allah SWT. Tempat ini kemudian menjadi pusat ibadah bagi umat manusia sejak zaman awal.
2. Pembangunan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Ka’bah yang kita kenal sekarang pertama kali dibangun ulang oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail seraya (berdoa): ‘Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'” (QS. Al-Baqarah: 127).
Dalam pembangunan ini, Hajar Aswad diletakkan di sudut Ka’bah, dan tempat ibadah tersebut menjadi pusat tauhid bagi umat manusia.
3. Renovasi oleh Suku Quraisy (Sebelum Kenabian Muhammad SAW)
Pada masa pra-Islam, sekitar tahun 605 M, suku Quraisy melakukan renovasi besar pada Ka’bah karena mengalami kerusakan akibat banjir besar. Saat itu, Nabi Muhammad SAW yang masih muda turut serta dalam pembangunan ini.
Salah satu peristiwa penting dalam renovasi ini adalah ketika terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya. Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perselisihan ini dengan meletakkan Hajar Aswad di atas kain, lalu meminta masing-masing pemimpin suku untuk memegang ujung kain dan mengangkatnya bersama-sama. Nabi kemudian meletakkan sendiri batu tersebut di tempatnya.
4. Renovasi pada Masa Kekhalifahan Islam
- Masa Khalifah Abdullah bin Zubair (64 H/683 M): Setelah Ka’bah mengalami kerusakan akibat serangan dari pasukan Yazid bin Muawiyah, Abdullah bin Zubair membangun ulang Ka’bah sesuai dengan keinginan Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan menambahkan Hijr Ismail ke dalam bangunan Ka’bah.
- Masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan (74 H/693 M): Ka’bah direnovasi kembali dan bentuknya dikembalikan seperti sebelumnya karena adanya perbedaan pendapat mengenai struktur yang benar.
5. Renovasi di Era Modern
Sepanjang sejarah, Ka’bah terus mengalami renovasi dan perbaikan, terutama pada masa Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Arab Saudi. Beberapa perubahan utama meliputi:
- Penambahan atap dan perkuatan struktur bangunan.
- Penggantian kiswah (kain penutup Ka’bah) secara berkala.
- Renovasi besar pada lantai Masjidil Haram dan sekitarnya untuk menampung jumlah jamaah yang semakin meningkat.
Kesimpulan
Ka’bah telah mengalami beberapa kali pembangunan dan renovasi sejak zaman Nabi Ibrahim AS hingga era modern. Meskipun bentuk dan strukturnya telah mengalami perubahan, Ka’bah tetap menjadi kiblat dan pusat spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia.