Studi Accenture baru-baru ini, menemukan masih banyak perusahaan di Asia Pasifik yang belum melaksanakan praktik AI yang bertanggung jawab (responsible AI). Padahal itu diperlukan untuk memaksimalkan potensi penggunaan teknologi tersebut.
“Accenture menemukan bahwa hanya 1 persen organisasi yang melaporkan bahwa mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko yang terkait dengan kepatuhan, privasi, dan data, di antara risiko-risiko AI lainnya,” kata NG Wee Wei, Senior Managing Director and Southeast Asia Market Unit Lead, dalam keterangannya, 5/03/2025.
Menurut Accenture, praktik AI yang bertanggung jawab semakin penting mengingat perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik tengah mempercepat adopsi AI untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan mereka. Bahkan, studi Accenture memperlihatkan bahwa 9 dari 10 organisasi berencana untuk menggunakan model agen AI dalam tiga tahun ke depan.
Kedua temuan tersebut, yang merupakan bagian dari studi yang dilakukan oleh Accenture, menilai kematangan organisasi dan operasional sebagai parameter utama penggunaan AI yang bertanggung jawab oleh perusahaan-perusahaan global.
Rekomendasi Accenture untuk Para CXO APAC
- Menetapkan prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab dengan akuntabilitas yang jelas untuk desain, penerapan, dan penggunaan;
- Mengevaluasi risiko AI, termasuk keadilan, transparansi, keakuratan, dan dampak terhadap manusia, dengan menggunakan penilaian terstruktur;
- Melakukan pengujian AI yang sedang berlangsung untuk melihat apakah prinisp keadilan, penjelasan, dan keamanan dijunjung, serta memastikan tersedianya langkah-langkah mitigasi risiko;
- Menerapkan pemantauan dan kepatuhan yang berkelanjutan – Menetapkan sistem pemantauan AI secara real-time dan melaksanakan tindakan mitigasi dan kepatuhan
- Mengatasi dampak, keberlanjutan, privasi, dan keamanan tenaga kerja – Memastikan AI selaras dengan standar etika dan peraturan melalui kolaborasi lintas fungsi untuk mengatasi dampak tenaga kerja, kepatuhan terhadap hukum, keberlanjutan, program privasi/keamanan di seluruh perusahaan.