Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Menilik Arti dan Sejarah Halal Bihalal di Indonesia

by Miroji
8 April 2025 | 14:01
in Humaniora
Menilik Arti dan Sejarah Halal Bihalal di Indonesia

sumber foto: chatgpt

Bagikan sekarang:

CoreNews.id, Jakarta – Halal bihalal adalah tradisi khas Indonesia yang dilakukan setelah Hari Raya Idulfitri, di mana orang saling bermaafan dan mempererat hubungan silaturahmi. Biasanya dilakukan secara berkelompok, baik di lingkungan keluarga, tetangga, tempat kerja, sekolah, hingga lembaga pemerintahan.

Istilah “halal bihalal” sendiri tidak ditemukan dalam praktik keislaman di negara lain, menjadikannya sebagai budaya Islam khas Indonesia.


Arti Kata Halal Bihalal

Secara bahasa:

  • “Halal” berarti diperbolehkan atau tidak berdosa.
  • “Bihalal” berasal dari bahasa Arab, namun secara tata bahasa sebenarnya agak tidak lazim. Dalam konteks Indonesia, istilah ini dipahami sebagai kegiatan untuk saling menghalalkan atau memaafkan kesalahan antar sesama.

Makna utamanya adalah saling memaafkan dan memperbaiki hubungan pasca-Ramadan dan Idulfitri.


Sejarah Halal Bihalal di Indonesia

Tradisi halal bihalal memiliki sejarah panjang, dan salah satu versi paling populer terkait asal-usulnya adalah sebagai berikut:

Masa Presiden Soekarno

  • Setelah Indonesia merdeka, kondisi politik nasional sempat memanas karena konflik antar elite politik.
  • Presiden Soekarno mencari cara agar para tokoh bangsa bisa berkumpul dan saling berdamai.
  • KH Wahab Chasbullah (pendiri NU) menyarankan untuk mengadakan pertemuan dengan istilah “halal bihalal”, agar para tokoh tidak canggung hadir.
  • Sejak itu, istilah dan tradisi ini digunakan secara luas dan terus berkembang di masyarakat.

Ciri Khas Halal Bihalal

  • Dilakukan setelah Idulfitri (biasanya di bulan Syawal).
  • Berisi acara silaturahmi, salam-salaman, makan bersama, dan sering disertai sambutan atau ceramah.
  • Bisa dilakukan secara formal atau informal.
  • Bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan menghapus kesalahpahaman.

Kesimpulan

Halal bihalal adalah budaya Islam Indonesia yang unik, yang menekankan pentingnya memaafkan, bersatu, dan mempererat hubungan sosial setelah bulan suci Ramadan. Tradisi ini lahir dari kebutuhan bangsa untuk menjaga persatuan dan menjadi simbol rekonsiliasi sosial dalam masyarakat.

READ  30 Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H Lengkap dengan Cara Download dan Unggahnya
Tags: Halal BihalalIdul Fitri 2025
Previous Post

Presiden Prabowo Akan Umumkan Sikap Indonesia soal Tarif Balasan AS Hari Ini

Next Post

Libur Lebaran Usai, 70 Persen Pemudik Kembali ke Jakarta

Next Post
Mudik

Libur Lebaran Usai, 70 Persen Pemudik Kembali ke Jakarta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
Menurut Bima, wacana pemekaran wilayah di beberapa daerah di Jawa Barat memiliki dasar yang kuat. Akan tetapi, masih harus dilakukan kajian dan meminta petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto mengenai moratorium.

Wacana Jabar Dipecah Jadi 5 Provinsi Memiliki Dasar Kuat

25 Juni 2025 | 12:10
Presiden Prabowo menyampaikan rasa bahagianya dapat menerima langsung kunjungan sahabat lamanya tersebut. Prabowo menekankan bahwa kehadiran PM Anwar tidak hanya bermakna secara pribadi, namun juga mencerminkan hubungan istimewa antara rakyat Indonesia dan Malaysia.

Presiden Prabowo Sambut Kedatangan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka

27 Juni 2025 | 20:53
jika remot TV tidak bisa ganti channel

Penyebab Remote TV Tidak Bisa Pindah Channel

29 Agustus 2023 | 14:24
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved