Jakarta, CoreNews.id – Kasus penipuan online yang mengatasnamakan perusahaan digital seperti Shopee terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Digital, sejak 2017 hingga 2024 terdapat lebih dari 405.000 laporan penipuan transaksi online.
Para pelaku kerap menyamar sebagai pihak resmi Shopee untuk memperdaya korban. Berikut 5 modus penipuan berkedok Shopee yang paling sering terjadi dan perlu diwaspadai:
1. Menyamar Sebagai Customer Service atau Tim Shopee Affiliate
Pelaku akan menghubungi korban via telepon, WhatsApp, atau pesan teks, lalu mengaku sebagai CS Shopee atau perwakilan Shopee Affiliate.
Mereka menawarkan bantuan atau hadiah dan meminta kode OTP, data pribadi, bahkan menyuruh korban mengajukan pinjaman PayLater.
Ingat: CS resmi tidak akan pernah meminta OTP atau informasi pribadi lainnya.
2. Tawaran Komisi dan Pekerjaan Paruh Waktu Fiktif
Pelaku menawarkan pekerjaan paruh waktu dalam program Shopee Affiliates. Korban diminta:
- Memberi like atau ulasan produk
- Mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu
Setelah tugas selesai, komisi tidak pernah diberikan.
3. Pengiriman Link Berbahaya
Modus ini menggunakan tautan palsu yang mengatasnamakan Shopee untuk:
- Konfirmasi pesanan
- Aktivasi akun
- Undian hadiah
Link tersebut bisa mencuri data pribadi atau menginfeksi perangkat korban dengan malware.
Tips: Jangan klik link dari sumber tak dikenal. Cek URL dengan teliti.
4. Lowongan Kerja Palsu
Penipu berpura-pura menjadi HRD Shopee dan menawarkan pekerjaan dengan syarat membayar sejumlah uang.
Mereka bahkan menyertakan surat palsu lengkap dengan stempel dan tanda tangan.
Waspada: Proses rekrutmen resmi tidak memungut biaya apa pun.
5. Penipuan Lewat Virtual Account (VA)
Pelaku meminta korban mentransfer dana ke rekening virtual account palsu.
Setelah dana masuk, mereka membatalkan transaksi, dan dana refund masuk ke rekening mereka.
Solusi: Selalu pastikan nomor rekening tujuan terdaftar resmi dan verifikasi melalui platform Shopee.