Jakarta, CoreNews.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mengalami krisis pendanaan global usai penarikan diri Amerika Serikat, yang sebelumnya penyumbang hampir 20% anggaran.
“Ini adalah gangguan terbesar dalam sejarah WHO,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (1/5/2025).
Akibatnya, WHO memangkas anggaran 2026–2027 sebesar 21% menjadi USD4,2 miliar dan berencana merumahkan staf serta menutup kantor di negara maju. Memo internal menyebut 25% anggaran gaji belum didanai, mengancam layanan kesehatan negara miskin.
Masalah utama, kata Tedros, bukan hanya AS keluar, tapi struktur keuangan WHO yang terlalu bergantung pada donasi sukarela. “Tanpa dukungan baru, kemampuan WHO untuk merespons darurat kesehatan global sangat terancam,” tegasnya.
WHO mendesak negara donor segera bertindak agar sistem kesehatan global tak runtuh akibat kekurangan dana.