Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah memberikan perhatian khusus pada kelangsungan hidup media nasional di tengah dominasi platform digital dan perubahan perilaku masyarakat yang lebih banyak mengonsumsi informasi melalui media sosial.
Tantangan Media Nasional
- Persaingan dengan platform digital dalam distribusi informasi.
- Perubahan kebiasaan masyarakat yang lebih memilih media sosial.
- Maraknya misinformasi dan hoaks di dunia digital.
Solusi dari Wamenkominfo
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, mendorong pelaku industri media untuk:
- Mencari model bisnis baru yang lebih berkelanjutan.
- Berinovasi dengan memanfaatkan teknologi seperti artificial intelligence (AI).
- Berkolaborasi untuk memerangi hoaks dan disinformasi.
“Media harus tumbuh kuat dan sehat agar tetap menjadi pilar keempat demokrasi,” tegas Nezar dalam Seminar Media Sustainability di Jakarta (3/5/2025), memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia 2025.
Dukungan Pemerintah
- Pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 32/2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas.
- Tujuannya: Menyeimbangkan hubungan antara media tradisional dan platform digital.
“Kita berharap media bisa bertahan di tengah gempuran teknologi,” ujar Nezar.
Masa Depan Industri Media
Nezar menekankan pentingnya kolaborasi antara media dan platform digital untuk menciptakan hubungan bisnis yang sehat.
Pilihan untuk Media:
- Mandiri dengan tidak bergantung pada platform digital.
- Berkolaborasi dengan platform untuk menciptakan model bisnis berkelanjutan.
Mengapa Penting?
- Media nasional berperan penting dalam demokrasi dan penyebaran informasi berkualitas.
- Transformasi digital harus diimbangi dengan strategi bisnis baru agar media tetap eksis.
Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari pelaku industri, media nasional diharapkan bisa bertahan dan berkembang di era digital.