Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Alasan Sebenarnya Israel Menyerang Iran

by Redaksi
17 Juni 2025 | 09:00
in Opini
Ilustrasi Iran-Israel

Ilustrasi Iran-Israel (Gambar: IRAM Center)

Bagikan sekarang:

Oleh: Ori Goldberg, Analis Independen

Saat konfrontasi antara Israel dan Iran memasuki hari ketiga, jumlah korban di kedua belah pihak terus meningkat. Sedikitnya 80 orang tewas di Iran dan sekitar 10 orang di Israel. Meski Iran merespons dengan serangan yang mematikan, pejabat Israel tetap bersikeras bahwa serangan terhadap berbagai fasilitas nuklir dan militer Iran adalah tindakan yang diperlukan.

Beberapa alasan telah disampaikan kepada publik Israel, namun tidak satu pun yang benar-benar menjelaskan motivasi utama pemerintah Israel melancarkan serangan sepihak yang tidak diprovokasi itu.

Pemerintah Israel mengklaim bahwa serangan ini bersifat “pencegahan” terhadap ancaman langsung dari Iran yang diduga akan membangun bom nuklir. Namun, tampaknya tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim ini. Serangan Israel jelas direncanakan secara matang dalam waktu yang lama. Serangan pencegahan seharusnya bersifat membela diri dalam situasi darurat—dan tidak ada tanda-tanda bahwa situasi darurat seperti itu benar-benar terjadi.

Israel juga mengaitkan serangannya dengan laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 12 Juni, yang mengkritik pelanggaran Iran terhadap perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) hingga awal tahun 2000-an. Namun, bahkan IAEA tampaknya tidak menganggap ini sebagai situasi darurat. Tidak ada hal baru dalam laporan tersebut yang belum diketahui sebelumnya oleh pihak terkait.

Israel juga menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk “melumpuhkan” program nuklir Iran. Namun, banyak ahli dan pembuat kebijakan sepakat bahwa Israel tidak memiliki kemampuan untuk menghancurkan seluruh program nuklir Iran, terutama jika dilakukan sendirian.

Cara kampanye militer ini dilakukan pun menunjukkan bahwa Israel tidak benar-benar berniat menghancurkan program nuklir Iran. Tentara Israel mengebom berbagai target militer dan pemerintahan Iran—mulai dari pangkalan rudal hingga ladang gas dan depot minyak. Mereka juga melakukan sejumlah pembunuhan terhadap tokoh-tokoh militer senior Iran. Salah satu target yang dilaporkan tewas adalah Ali Shamkhani, mantan menteri pertahanan dan penasihat dekat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Shamkhani diketahui terlibat dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat beberapa bulan terakhir.

READ  Ibadah Haji, Komitmen dan Realisasinya

Pembunuhan ini mencerminkan pola tindakan yang sering diambil oleh Israel: menyingkirkan individu-individu penting dengan harapan sistem yang mereka pimpin akan runtuh. Pembunuhan Shamkhani bisa dilihat sebagai upaya sabotase terhadap dialog Iran-AS. Pembunuhan-pembunuhan ini menunjukkan bahwa ada rencana besar untuk menunjukkan kekuatan Israel dalam semua level kehidupan pemerintahan Iran. Ini jelas bukan hanya soal “melumpuhkan” program nuklir Iran.

Alasan ketiga yang diajukan adalah bahwa Israel ingin memicu “pergantian rezim” di Teheran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka menyerukan rakyat Iran agar bangkit demi “kebebasan dari rezim yang jahat dan menindas”.

Anggapan bahwa rakyat Iran akan mengikuti kehendak Israel setelah dibombardir secara sepihak adalah keliru. Ini mirip dengan asumsi bahwa jika Israel cukup menekan warga Gaza, maka mereka akan menggulingkan Hamas. Bahkan jika ada ketidakpuasan terhadap pemerintah, mengira bahwa rakyat Iran hanya menunggu serangan Israel untuk melakukan pemberontakan menunjukkan ketidaktahuan terhadap dinamika politik Iran.

Banyak warga Iran yang menentang Republik Islam, tetapi mereka tetap patriotik dan tidak menerima campur tangan asing dalam urusan dalam negeri mereka. Sama halnya dengan banyak warga Israel yang sebelumnya mengkritik Netanyahu, kini mendukung pemerintah setelah serangan terhadap Iran terjadi. Begitu pula lawan-lawan politik pemerintah Iran kini bersatu membela kedaulatan negara mereka. Mengklaim bahwa Israel sedang “mempersiapkan pemberontakan rakyat” hanyalah manipulasi sinis.

Jadi, jika bukan karena alasan-alasan di atas, kenapa Israel menyerang Iran?

Di tengah kampanye militer yang brutal di Gaza, Netanyahu sadar bahwa pemerintahannya semakin terpojok. Dukungan internasional mulai menurun, bahkan beberapa negara mulai mempertimbangkan langkah sepihak seperti pengakuan massal atas negara Palestina.

Surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional terhadap Netanyahu juga mengancam. Putusan Mahkamah Internasional tentang legalitas pendudukan Israel juga masih menanti. Israel dan militernya terus melakukan pembantaian, menyangkalnya, lalu terbukti berbohong.

READ  Spirit Kurban dan Visi Masyarakat Cerdas, Modern, dan Religius

Tidak diragukan lagi bahwa Netanyahu telah lama merencanakan serangan terhadap Iran dan hanya menunggu momen yang tepat. Momen itu datang pada hari Jumat lalu. Ini adalah upaya putus asa untuk kembali mendapatkan dukungan dunia, tepat saat Israel terancam kehilangan kekebalan yang dinikmatinya selama ini.

Iran masih dipandang sebagai ancaman potensial oleh sebagian besar kekuatan besar dunia. Dengan mengulangi narasi lama—dari janji ilahi hingga Holocaust—Netanyahu berharap bisa mengembalikan status quo: bahwa Israel bisa bertindak semaunya tanpa konsekuensi.

Inilah yang kini disebut “keamanan” oleh Israel—prinsip yang dianggap paling sakral. Dalam praktiknya, ini berarti supremasi Yahudi yang memungkinkan Israel membunuh siapa pun, kapan pun, di mana pun, tanpa dihukum.

Prinsip “keamanan” inilah yang selama ini digunakan Israel untuk menyerang Gaza, Yaman, Lebanon, Suriah, dan kini Iran. Rezim “keamanan” ini harus terus berkembang dan tidak bisa berhenti. Dengan menyerang Iran, Netanyahu mempertaruhkan segalanya demi mempertahankan impunitas total bagi Israel dan dirinya sendiri, baik di Mahkamah Internasional maupun di pengadilan dalam negeri.

Apakah ini akan menyelamatkan Netanyahu? Apakah publik Israel akan memaafkan kegagalan dan kekejamannya, terutama di Gaza? Melihat euforia di masyarakat Israel saat ini, hal itu mungkin saja terjadi.

Antrean panjang di toko-toko yang masih buka—dari toko bahan bangunan hingga makanan—menunjukkan bahwa masyarakat Israel telah masuk ke mode bertahan hidup. Warga yang patuh mungkin menguntungkan Netanyahu, tapi ini pertanda buruk bagi masa depan masyarakat Israel yang sehat dan demokratis.

Catatan: Pandangan dalam artikel ini sepenuhnya milik penulis dan tidak mewakili sikap editorial Al Jazeera.

Tags: Alasan serangan Israel ke IranIsrael serang IranKonflik Israel Iran 2025Netanyahu dan IranPolitik Timur TengahProgram nuklir Iran
Previous Post

Toyota Klaim EV Lebih Berpolusi dari Hibrida, Ini Tanggapan Lembaga Riset China

Next Post

Inilah Sosok Ketua PBNU, Komisaris PT Gag Nikel Raja Ampat

Next Post
Gus Fahrur

Inilah Sosok Ketua PBNU, Komisaris PT Gag Nikel Raja Ampat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

sengketa 4 pulau

Sengketa 4 Pulau Aceh vs Sumut, Ini Duduk Perkaranya

14 Juni 2025 | 16:03
Ilustrasi Iran-Israel

Alasan Sebenarnya Israel Menyerang Iran

17 Juni 2025 | 09:00
Wisata Tapak Tuan yang Melegenda di Aceh Selatan

Wisata Tapak Tuan yang Melegenda di Aceh Selatan

6 September 2024 | 09:29
Dengan diketahuinya celurit yang tidak lain adalah krětāla atau senjata asli dalam sejarah Jawa Kuna menurut kajian arkeologis dan filologis, maka Sakera atau Sadiman atau Sagiman sebagai sosok yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda dengan celurit sebagai senjata, dapat dikatakan merupakan sosok yang mempopulerkan kembali celurit sebagai sebuah senjata pembunuh.

Celurit Dalam Tinjauan Sumber Arkeologis dan Filologis

28 Februari 2024 | 04:10
Bobby Nasution

Kata Bobby Nasution Usai Prabowo Putuskan 4 Pulau Milik Aceh

18 Juni 2025 | 08:30
Silsilah Nabi Ibrahim AS

Silsilah Nabi Ibrahim AS

10 Februari 2025 | 12:48
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved