Jakarta, CoreNews.id – Unjuk rasa anti-korupsi besar-besaran di Manila, Filipina, pada Minggu (21/9), berujung ricuh. Puluhan ribu warga turun ke jalan memprotes skandal proyek pengendali banjir fiktif yang merugikan negara hingga miliaran dolar AS.
Kerusuhan pecah saat demonstran mencoba menerobos barikade polisi di Jembatan Mendiola, dekat Istana MalacaƱang. Bentrokan meletus ketika demonstran melempar batu, dibalas aparat dengan tembakan peringatan.
Bendera Jolly Roger dari anime One Piece terlihat dikibarkan di tengah massa, bersanding dengan bendera nasional Filipina. Demonstran sebagian besar mengenakan pakaian hitam dan memakai topeng untuk menyembunyikan identitas.
Satu truk trailer terbakar, asap pekat menyelimuti lokasi bentrokan. Polisi menangkap setidaknya 10 orang, beberapa di antaranya remaja.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyatakan tidak menyalahkan rakyat atas aksi tersebut, namun menyerukan agar unjuk rasa berlangsung damai. Militer kini dalam status red alert untuk antisipasi lanjutan.
Skandal ini telah menjerat tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua DPR dan sepupu Presiden, Martin Romualdez, yang mengundurkan diri usai penyelidikan dimulai.
Kementerian Keuangan memperkirakan kerugian negara mencapai 118,5 miliar peso (US$2 miliar), dan Greenpeace memperkirakan angka sesungguhnya bisa mencapai US$18 miliar.