Jakarta, CoreNews.id – Dalam laporan World Economic Outlook Oktober 2025, International Monetary Fund (IMF) meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 dan 2026 menjadi 4,9%. Angka ini naik dari proyeksi sebelumnya di Juli yang sebesar 4,8%.
Kenaikan ini mencerminkan optimisme terhadap ketahanan perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global. Dalam laporannya, 15/10/2025, IMF menjuluki Indonesia sebagai “bright spot” atau titik terang berkat kombinasi kebijakan yang solid.
Faktor Pendukung Optimisme IMF
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa IMF mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas. Beberapa faktor kunci yang disorot antara lain:
- Disiplin Fiskal: Komitmen pemerintah menjaga defisit APBN di bawah 3% dan rasio utah di bawah 60% terhadap PDB.
- Reformasi Struktural: Upaya hilirisasi sumber daya alam, pembentukan Dana Abadi, dan optimalisasi potensi generasi muda.
- Sektor Swasta yang Tangguh: Didukung insentif usaha dan kebijakan fiskal yang efektif.
Pemerintah juga memastikan pasokan likuiditas dengan bunga rendah tetap memadai untuk mendorong aktivitas usaha. Langkah strategis seperti penempatan dana negara sebesar Rp 200 triliun di bank Himbara dinilai mampu menjaga likuiditas yang aman dan produktif.
Prioritas jangka pendek pemerintah adalah mewujudkan pertumbuhan yang lebih tinggi dan mengembalikan sentimen positif publik, terutama di kalangan generasi muda terhadap lapangan kerja dan masa depan ekonomi. Dengan fundamental yang kuat, Indonesia dipandang memiliki peluang besar untuk mencapai pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan.











