Jakarta, CoreNews.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menarik perhatian publik setelah memamerkan topi bertuliskan angka “8%”, yang merepresentasikan target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto.
Momen tersebut terjadi usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Purbaya dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (28/10).
“Target presiden ya, bukan target saya. Tapi nanti kita wujudkan dalam waktu beberapa tahun ke depan,” ujar Purbaya dalam video yang dibagikan di akun Instagram @menkeuri.
Aksi simbolik itu mencerminkan optimisme pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2027–2028, seperti yang dijanjikan Prabowo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa strategi menuju target tersebut mengacu pada “rumus ekonomi era Soeharto” — yaitu dengan memperkuat konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
“Kalau kita lihat sejarah, kita pernah mencapai angka (pertumbuhan ekonomi) tertinggi di tahun 1995 yaitu 8,2 persen. Tentunya kebijakannya adalah konsumsi, investasi, dan ekspor. Jadi rumus konsumsi, investasi, dan ekspor ini sepertinya berulang,” kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta.
Meski demikian, pemerintahan Prabowo dikatakan akan menambahkan fokus baru melalui hilirisasi industri, ekonomi digital, dan semikonduktor untuk memperkuat daya saing nasional.











