Jakarta, CoreNews.id – Asuransi jiwa berperan sebagai payung finansial untuk melindungi keluarga dari risiko kehidupan yang tidak terduga, terutama saat kondisi ekonomi belum stabil.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, banyak masyarakat menunda kepemilikan asuransi jiwa. Padahal, asuransi justru menjadi salah satu fondasi penting dalam perencanaan keuangan keluarga.
Faculty Head Sequis Life Quality Builder, Sequis Training Academy of Excellence, Samuji, MPD, CFP, CPC, AAIJ, mengibaratkan asuransi sebagai payung finansial. “Asuransi berfungsi melindungi keuangan keluarga dari risiko kehidupan yang tidak terduga, seperti kecelakaan atau meninggal dunia,” ujarnya, dalam keterangannya, 11/12/2025.
Namun kenyataannya, asuransi sering ditempatkan di urutan terakhir perencanaan keuangan. Alasan yang kerap muncul antara lain meningkatnya kebutuhan hidup, merasa cukup sehat, bisnis yang belum stabil, sudah memiliki BPJS atau asuransi kantor, hingga kekhawatiran tidak mampu membayar premi secara konsisten.
Tiga Alasan Asuransi Jiwa Penting untuk Keluarga
Menurut Samuji, ada tiga alasan utama mengapa asuransi jiwa perlu dimiliki sejak dini:
- Melindungi masa kini dan masa depan
Risiko kehidupan tidak dapat diprediksi. Asuransi membantu memitigasi dampak finansial jangka panjang akibat kejadian tak terduga, seperti kecelakaan atau meninggal dunia. - Cadangan dana saat kehilangan penghasilan
Uang Pertanggungan (UP) dari asuransi jiwa dapat menjadi dana cadangan bagi keluarga agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus berutang atau bergantung pada pihak lain. - Bagian dari perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan yang baik perlu dilindungi. Asuransi berperan menjaga stabilitas keuangan agar rencana jangka panjang, seperti pendidikan anak dan persiapan pensiun, tetap berjalan meski risiko terjadi.
Asuransi Dwiguna, Solusi Perlindungan dan Tabungan
Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, asuransi dwiguna (endowment) dinilai dapat menjadi solusi perlindungan finansial. Jenis asuransi ini menggabungkan manfaat perlindungan jiwa dan tabungan.
“Jika terjadi risiko meninggal dunia, keluarga tetap terlindungi melalui Uang Pertanggungan. Jika tidak, ada nilai tunai yang dapat dimanfaatkan di masa depan,” jelas Samuji.













