Jakarta, CoreNews.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat biara terkait kericuhan yang terjadi antara warga dengan aparat kepolisian di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Kericuhan itu terjadi ketika sejumlah pihak investor hendak memasang sebuah patok di sejumlah titik yang ada di Pulau Rempang.
Menurutnya saat ini aparat kepolisian ditambahkan untuk mengamankan situasi kericuhan di Pulau Rempang. Bahkan, kata Sigit, sebanyak empat kompi atau setara 400 personel dikerahkan guna mengamankan lokasi tersebut.
“Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah ada kurang lebih 4 SSK sampai hari ini yang kita tambahkan dan ini akan terus kita tambah disesuaikan dengan eskalasi ancaman yang terjadi,” ujar Sigit di Hotel The Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (14/9/2023).
Sigit menuturkan kerusuhan yang terjadi di depan kantor BP Batam tersebut lantaran komunikasi dengan warga Pulau Rempang tak menemui titik terang untuk pengosongan lahan tersebut. Alhasil, massa pun mengamuk dan mencoba merusak gedung BP Batam.
Diketahui, Pulau Rempang akan dibangun Rempang Eco City, salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023. Pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus. Proyek ini merupakan kawasan industri, perdagangan hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia