Jakarta, CoreNews.id – Politikus Partai NasDem, Jupiter mengkritik tarif LRT Jabodebek yang dianggapnya terlalu mahal.
Ia pun meminta Pemprov DKI turun tangan dan membahas masalah tarif ini bersama-sama dengan pemerintah pusat selaku pihak yang berwenang menentukan tarif LRT Jabodebek.
“Memang LRT Jabodebek dikelola oleh pemerintah pusat, tetapi kita meminta atau mendorong agar Pemprov DKI Jakarta punya andil dalam mendukung tarif LRT Jabodebek,” kata Jupiter yang juga Anggota Fraksi Partai PNasDem DPRD DKI Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya, tarif itu akan membuat warga Bogor, Depok dan Bekasi lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi saat berangkat dan pulang kerja ke Jakarta.
“Tentu akan terjadi penumpukan lagi di jalan dengan kendaraan pribadi dan di moda transportasi. Maksudnya itu agar permasalahan macet di DKI Jakarta bisa terselesaikan,” paparnya.
“Kereta Commuter Jabodetabek yang juga di kelola oleh PT KAI tetapi dapat memberikan tarif rendah. Sehingga LRT Jabodebek bisa punya andil juga di program pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta,” lanjut Jupiter.
Diketahui, saat baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus lalu, tarif promo LRT Jabodebek berlaku flat Rp 5.000 untuk semua tujuan. Namun, kini tarif maksimal LRT Jabodebek untuk rute terjauh mencapai Rp 20.000 sekali jalan.











