Jakarta, CoreNews.id ‒ Housing Finance Center, lembaga riset milik PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk merilis riset yang menyebut rumah di bawah Rp 2 miliar menjadi penyumbang terbesar kenaikan tertinggi harga rumah secara nasional sejak pandemi. Hal tersebut disampaikan Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar di Jakarta, (15/11/2023).
Dalam riset tersebut pula, indeks harga rumah (House Price Index/HPI) untuk triwulan III/2023 dicatat sebesar 211,9 atau mengalami pertumbuhan tertinggi setelah pandemi sebesar 8,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau Tipe 70 dengan harga berkisar Rp 500 juta-Rp 1 miliar yang mencatatkan kenaikan sebesar 12 persen yoy pada triwulan III/2023. Sementara itu rumah ukuran kecil atau tipe 36 dengan harga di bawah Rp 350 juta tumbuh 8,4 persen yoy.
Menurut Hirwandi Gafar kembali, kenaikan harga rumah tersebut menjadi menjadi refleksi peningkatan permintaan rumah di masyarakat. “Kami menilai kondisi ini akan bertahan hingga akhir tahun sejalan dengan insentif PPN DPT dari Pemerintah untuk rumah di bawah Rp 2 miliar. Kondisi ini tentunya menjadi momentum pertumbuhan positif bagi Bank BTN,” pungkas Hirwandi.*